Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyandera Kafe di Sydney Minta Dikirim Bendera ISIS

Kompas.com - 15/12/2014, 18:02 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com - Pria yang diduga adalah pelaku penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12/2014), meminta sebuah bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan mengatakan dia sudah menanam empat buah bom di beberapa lokasi.

Stasiun televisi Channel Ten mengatakan sempat berbicara dengan dua sandera di dalam kafe itu. Kedua orang itu mengatakan pelaku penyanderaan menyampaikan sejumlah tuntutan.

"Tim #TenNews sudah berbicara langsung dengan dua sandera di dalam kafe...mereka mengatakan penyandera mengajukan dua permintaan," demikian Channel Ten lewat akun Twitter-nya.

"Dia menginginkan sebuah bendera ISIS dikirimkan ke kafe itu. Permintaan kedua dia ingin berbicara dengan perdana menteri," tambah Channel Ten.

"Kedua sandera itu mengatakan tersangka penyandera mengatakan sudah menanam empat bom...dua bom di kafe Lindt di Martin Place dan dua lainnya di Sydney CBD," lanjut stasiun televisi itu.

Sejauh ini belum diperoleh komentar kepolisian terkait kabar tuntutan dan ancaman penyandera itu.

Hingga kini lima orang sandera sudah berhasil meloloskan diri dari kafe tersebut, mereka terdiri dari tiga pria ketika penyanderaan sudah berlangsung enam jam dan dua perempuan satu jam kemudian.

Pemerintah Australia belakangan memperketat kewaspadaannya terkait kekhawatiran terhadap warga negeri itu yang pulang setelah bertempur di Timur Tengah bersama ISIS. Mereka yang kembali pulang dikhawatirkan menjadi lebih radikal dan terlatih untuk melakukan berbagai serangan teror.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com