Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Liar Bunuh 2 Orang di Dekat Situs Suci Buddha di Sri Lanka

Kompas.com - 26/11/2014, 20:09 WIB
KOLOMBO, KOMPAS.com - Seekor gajah liar mengamuk lalu menyerang kerumunan peziarah di kota Anuradhapura, Sri Lanka, Rabu (26/11/2014) dan menewaskan dua orang peziarah di dekat sebuah pohon suci Buddha.

Otorita setempat mengatakan pada dini hari gajah yang mengamuk itu berlari melewati kediaman resmi Presiden Mahinda Rajapakse di kota tersebut menghantam seorang pengendara sepeda dan seorang pejalan kaki di dekat pohon suci Sri Maha Bodi.

"Sangat jarang terjadi seekor gajah liar memasuki kota dalam kondisi seperti itu. Terakhir kali kami melihat gajah mengamuk adalah pada 2001 namun dia tak menewaskan siapapun saat itu," kata seorang warga kota.

Kepolisian Anuradhapura mengatakan sejauh ini belum jelas penyebab mengamuknya sang gajah. Para petugas kehutanan terpaksa menembak gajah itu dengan peluru bius untuk melumpuhkan hewan besar tersebut.

Gajah itu kini sudah diikat dan aparat kepolisian serta kehutanan sedang berusaha untuk mengembalikan gajah tersebut ke wilayah hutan yang tak jauh dari kota.

Pohon suci itu, yang dijaga polisi bersenjata, diyakini tumbuh dari bibit pohon sejenis di India yang menjadi tempat Buddha mendapatkan pencerahan pada 2.500 tahun lalu.

Sedangkan di Sri Lanka gajah juga dianggap hewan suci dan dilindungi hukum. Pada 1900 terdapat 12.000 ekor gajah di Sri Lanka. Namun jumlah mereka kini berada di bawah 7.500 ekor akibat terkikisnya habitat hewan tersebut karena pertanian. Sebagian gajah itu juga dibunuh karena kerap merusak tanaman warga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com