Rusia dan Ukraina Sepakat Gencatan Senjata

Perjanjian gencatan senjata yang dicapai hari ini merupakan tahap awal, untuk selanjutnya akan ada pembicaraan lebih detail, yang memungkinkan perjanjian perdamaian dua negara itu bisa dipertahankan.

Seiring dengan kesepakatan itu, para milisi pro-Rusia yang menguasai bagian timur Ukraina mau tak mau harus mematuhinya.

"Dua pemimpin juga menekankan mengenai pentingnya keberadaan Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) dalam memonitor situasi...dan untuk kerjasama internasional guna menyediakan bantuan kemanusiaan bagi Ukraina," tulis pernyataan resmi Pemerintah Ukraina.

Sebelumnya, Menlu Rusia berjanji akan mengambil tindakan jika Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow, sehubungan dengan krisis Ukraina.

Hal itu diungkapkan untuk menanggapi langkah Uni Eropa yang berencana menambah sanksi bagi Rusia. Namun kebijakan itu bisa dihentikan apabila Moskow menarik pasukannya dari Ukraina.

Hari sebelumnya, Pemerintah Ukraina dan kelompok pemberontak pro-Rusia, Jumat (5/9/2014), telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir lima bulan.

Kedua pihak yang mengadakan perundingan di ibu kota Belarusia, Minsk, setuju untuk memulai gencatan senjata pukul 15.00 GMT atau 22.00 WIB.

Presiden Petro Poroshenko mengatakan ia akan melakukan semua hal yang mungkin dilakukan untuk menghentikan pertumpahan darah.

Sementara itu, kelompok pemberontak mengatakan gencatan senjata ini tidak mengubah kebijakan mereka untuk memisahkan diri dari Ukraina.