Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Kebrutalan ISIS, Ulama Sydney Diancam Dibunuh

Kompas.com - 14/08/2014, 15:51 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Pemuka agama Islam di Sydney, Australia, Dr Jamal Rifi, dan keluarganya menerima ancaman pembunuhan setelah secara terbuka menentang aksi terorisme brutal warga Muslim Australia yang bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.

Ancaman terhadap Dr Jamal Rifi dan keluarganya muncul di media sosial Twitter. Ironisnya, Dr Rifi sebelumnya menyatakan saat ini semakin sulit memberantas radikalisme di kalangan umat karena faktor media sosial.

Dr Rifi secara terbuka mengecam aksi-aksi dua warga Australia, Khaled Sharrouf dan Mohamed Elomar, di Irak dan Suriah. Kedua orang tersebut kini dimasukkan dalam daftar teroris oleh aparat berwajib Australia, dan polisi telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas keduanya.

Sharrouf adalah ayah dari seorang bocah Australia berusia tujuh tahun yang menghebohkan dunia karena fotonya memegang kepala yang terpenggal.

Foto bocah tersebut diduga di-posting oleh Sharrouf sendiri. Tindakan inilah yang disebut Dr Rifi bertentangan dengan tujuan perjuangan yang diklaim Sharrouf sendiri. "Masyarakat kami sangat marah melihat perbuatan Sharrouf tersebut," kata Dr Rifi.

Sementara itu, Ketua Dewan Imam Australia Profesor Ibrahim Abu Mohammed kepada ABC mengemukakan, kalangan ekstremis ini perlu dididik kembali. "Kami berusaha keras melakukan hal ini. Kami melibatkan anak-anak muda yang lahir di sini untuk mendidik sesamanya anak muda agar terhindar dari radikalisasi," katanya.

Ia meminta pemerintah agar warga Australia yang turut ambil bagian dalam konflik di Timur Tengah tidak dilarang kembali ke Australia. Jika kita melarang mereka kembali, mereka akan benar-benar menjadi teroris. Kita harus merangkul dan mendidik mereka kembali," jelas Profesor Ibrahim.

"Jangan menolak mereka untuk kembali karena, jika hal itu kita lakukan, kita bukannya memerangi terorisme, melainkan hanya memindahkannya ke tempat lain," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com