Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Madrid dan Perdamaian Israel-Jordania

Kompas.com - 15/07/2014, 22:22 WIB
KOMPAS.com — Setelah sukses mendamaikan Mesir dan Israel lewat perjanjian Camp David 1978, maka langkah selanjutnya adalah mengajak negara-negara Arab lainnya untuk mengikuti jejak Mesir, yaitu berdamai dengan Israel.

Untuk tujuan ini maka AS dan Uni Soviet menjadi sponsor Konferensi Madrid 1991. Dalam konferensi ini negeri-negeri Arab lainnya seperti Jordania, Lebanon, dan Suriah diundang selain Mesir dan Israel.

Dalam pertemuan ini Palestina juga terlibat dalam pembicaraan, tetapi sebagai anggota delegasi Jordania dan bukan diwakili para pemimpin Palestina saat itu seperti Yasser Arafat karena Israel menolak kehadiran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Konferensi ini dimulai pada 30 Oktober dan berakhir 1 November 1991. Konferensi ini kemudian diikuti dengan negosiasi bilateral antara Israel dan delegasi gabungan Jordania-Palestina, serta Lebanon dan Suriah.

Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan bilateral di Washington DC pada Desember 1991. Lalu pada Januari 1992 pertemuan dilanjutkan di Moskwa, tetapi tanpa kehadiran delegasi Suriah dan Lebanon.

Salah satu hasil dari rangkaian perundingan ini adalah perjanjian damai Israel dan Jordania yang ditandatangani pada 26 Oktober 1994 di Lembah Areva, Israel, di dekat perbatasan Israel-Jordania.

Perjanjian itu ditandatangani PM Israel Yitzak Rabin dan PM Jordania Abdelsalam al-Majali. Sementara itu, Presiden Israel Ezer Wiezman dan Raja Jordania Hussein bersalaman hangat.

Perjanjian damai kedua negara itu disaksikan Presiden AS Bill Clinton dan Menlu Warren Christopher. Mesir menyambut baik perjanjian itu, sementara Suriah menanggapi dingin. Sementara itu, perundingan damai antara Israel dan Lebanon juga macet.

Sementara itu, Lebanon dengan tegas menolak perdamaian itu, bahkan 20 menit sebelum upacara penandatanganan kesepakatan, Hezbollah menyerang kota Galilea di wilayah utara Israel.

Kesepakatan mendasar

Sejumlah poin penting muncul dalam kesepakatan damai Israel-Jordania ini. Misalnya kedua negara kini memiliki hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi.

Selain itu, Israel dan Jordania sepakat untuk menghormati kedaulatan dan batas wilayah masing-masing negara serta tidak akan melintasi perbatasan tanpa izin atau pemberitahuan.

Soal Jerusalem, sesuai perjanjian damai ini Israel mengakui peran historis Jordania di tempat-tempat suci Islam di kota tersebut sementara negosiasi terkait status permanen Jordania dinegosiasikan.

Israel juga sepakat memberi Jordania 50 juta meter kubik air tiap tahun dan memberikan 75 persen kepemilikan air Sungai Yarmuk untuk Jordania. Kedua negara juga sepakat membangun bendungan dan saling membantu pada saat kemarau.

Sementara itu, soal pengungsi Palesina, Jordania dan Israel sepakat untuk bekerja sama membantu para pengungsi, termasuk membentuk komite empat negara (Israel, Jordan, Mesir, dan Palestina) untuk bekerja mencari solusi terkait pengungsi.

Menyusul kesepakatan ini, Israel dan Jordania saling membuka perbatasan yang memungkinkan kerja sama ekonomi, turisme, dan berbagai sektor lainnya.

Pada 1996, Jordania dan Israel menandatangani perjanjian kerja sama dagang dan sebagai bagian dari kesepakatan Israel membantu Jordania membangun sebuah pusat kesehatan modern di ibu kota Amman.

Dan pada Desember 2013, Israel dan Jordania bekerja sama membangun fasilitas desalinasi di Laut Merah dekat kota pelabuhan Aqaba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com