Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuntik Obat Anti-skizofrenia, 17 Warga Jepang Tewas

Kompas.com - 09/04/2014, 18:43 WIB
Ervan Hardoko

Editor

Sumber
TOKYO, KOMPAS.com — Perusahaan farmasi raksasa Janssen Pharmaceuticals cabang Jepang mengatakan, 17 orang tewas setelah mendapat suntikan obat terapi skizofrenia buatan perusahaan tersebut, sejak obat itu dijual di Jepang pada November tahun lalu.

Perusahaan yang berafiliasi dengan perusahaan kesehatan AS, Johnson and Johnson, itu menyarankan para pekerja kesehatan Jepang untuk menggunakan suntikan obat Paliperidone Palmitate dengan hati-hati meskipun saat itu obat tersebut belum pernah mengakibatkan kematian.

Obat dengan merek dagang Xeplion itu diperkirakan sudah digunakan untuk 10.700 orang sejak dirilis di Jepang pada 19 November 2013.

Penyebab kematian 17 orang itu adalah serangan jantung, embolisme paru, dan sesak napas karena menelan muntahan. Dalam sebagian kasus ini, kematian terjadi 40 hari setelah seorang pasien mendapatkan suntikan.

Melalui situs resminya, Janssen Pharmaceuticals menyarankan kepada dokter untuk benar-benar memahami sisa-sisa substansi obat itu di tubuh pasien selama lebih kurang empat bulan setelah mendapatkan suntikan.

Perusahaan itu menambahkan, selama masa empat bulan itu, para dokter diminta mewaspadai efek samping yang mungkin muncul.

Janssen Pharmaceuticals memperingatkan agar para dokter tidak memberikan obat ini dengan obat anti-psikotik lain karena "masalah keamanan".

Penggunaan Xeplion disetujui di 78 negara di seluruh dunia pada Juni 2013. Demikian pernyataan Janssen Pharmaceuticals.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com