Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Interim Mesir Tunjuk Perdana Menteri Baru

Kompas.com - 25/02/2014, 21:27 WIB
KAIRO, KOMPAS.com - Presiden interim Mesir , Selasa (25/2/2014), menunjuk menteri perumahan Ibrahim Mahlab sebagai perdana menteri baru negeri itu setelah kabinet yang dibentuk militer pascapenggulingan Muhammad Mursi memutuskan untuk membubarkan diri.

Mahlab, mantan anggota Partai Nasional Demokratik yang menaungi Hosni Mubarak, kepada wartawan mengatakan presiden interim Adly Mansour memberinya tugas untuk membentuk pemerintahan baru menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan pada musim semi mendatang.

Sebelumnya, perdana menteri Mesir Hazem al-Beblawi, Senin (24/2/2014), mengatakan kabinet pemeritahan akan segera dibubarkan menjelang pemilihan presiden yang diprediksi akan membawa Jenderal Abdul Fattah al-Sisi ke tampuk kekuasaan.

Pemerintahan Al-Beblawi dibentuk pada Juli tak lama setelah militer pimpinan Al-Sisi menggulingkan Presiden Muhammad Mursi, presiden sipil pertama Mesir yang terpilih lewat proses pemilu.

"Setelah mempelajari kondisi terkini negeri ini, kabinet memutuskan untuk mengajukan pembubaran kepada Adly Mansour, presiden interim," demikian pernyataan resmi kabinet.

Dalam pidatonya yang disiarkan langsung televisi, Beblawi menyampaikan pujiannya terhadap kinerja pemerintah.

"Selama enam atau tujuh bulan terakhir, pemerintah sudah menjalankan tanggung jawab dan tugasnya. Pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk membawa Mesir keluar dari situasi buruk," ujar Beblawi merujuk masalah ekonomi dan keamanan.

"Sekarang bukan kepentingan personal yang dikedepankan. Kepentingan negara ada di atas siapapun," tambah dia.

Beblawi menambahkan, pemerintah juga sudah melengkapi langkah pertama dari peta jalan yang disiapkan pemerintah dukungan militer, yaitu dengan menggelar referendum konstitusi pada Januari lalu.

Juru bicara pemerintah Mesir, Hany Saleh mengatakan keputusan pemerintah itu diambil karena merasa Mesir saat ini "membutuhkan darah baru".

"Mesir terus maju ke depan. Keputusan ini tidak akan mempengaruhi hubungan luar negeri dan stabilitas dalam negeri," ujar Saleh sambil menambahkan belum ada informasi terkait menteri yang tetap akan dipertahankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com