Pemerintahan Al-Beblawi dibentuk pada Juli tak lama setelah militer pimpinan Al-Sisi menggulingkan Presiden Muhammad Mursi, presiden sipil pertama Mesir yang terpilih lewat proses pemilu.
"Setelah mempelajari kondisi terkini negeri ini, kabinet memutuskan untuk mengajukan pembubaran kepada Adly Mansour, presiden interim," demikian pernyataan resmi kabinet.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung televisi, Beblawi menyampaikan pujiannya terhadap kinerja pemerintah.
"Selama enam atau tujuh bulan terakhir, pemerintah sudah menjalankan tanggung jawab dan tugasnya. Pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk membawa Mesir keluar dari situasi buruk," ujar Beblawi merujuk masalah ekonomi dan keamanan.
"Sekarang bukan kepentingan personal yang dikedepankan. Kepentingan negara ada di atas siapapun," tambah dia.
Beblawi menambahkan, pemerintah juga sudah melengkapi langkah pertama dari peta jalan yang disiapkan pemerintah dukungan militer, yaitu dengan menggelar referendum konstitusi pada Januari lalu.
Juru bicara pemerintah Mesir, Hany Saleh mengatakan keputusan pemerintah itu diambil karena merasa Mesir saat ini "membutuhkan darah baru".
"Mesir terus maju ke depan. Keputusan ini tidak akan mempengaruhi hubungan luar negeri dan stabilitas dalam negeri," ujar Saleh sambil menambahkan belum ada informasi terkait menteri yang tetap akan dipertahankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.