Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamor Obama Terus Turun

Kompas.com - 12/12/2013, 01:36 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP
WASHINGTON, KOMPAS.com — Persepsi rakyat Amerika terhadap presidennya, Barack Obama, terus turun. Tak hanya terkait cara Obama menangani masalah ekonomi dan isu besar lain, persepsi turun juga untuk kualitas pribadi seperti kejujuran.

Survei yang digelar Associated Press (AP) dan lembaga survei GfK mendapatkan 56 persen responden mengatakan bahwa "jujur" tidak menggambarkan sosok Obama. Menurut survei serupa yang digelar pada Oktober 2013, pendapat yang sama dilontarkan oleh 52 persen responden.

Sementara itu, untuk gambaran positif terhadap Obama, survei itu mendapatkan hanya 41 persen berpikir bahwa presiden adalah penentu, 44 persen menyebut Obama sebagai sosok yang kuat, dan 45 persen masih menyebutnya menginspirasi.

Total penilaian dalam survei itu mengatakan, 58 persen responden tidak sepakat dengan kebijakan yang dijalankan Obama. Penolakan terhadap isu spesifik juga berada di kisaran 60 persen. Termasuk di dalam kategori ini adalah masalah ekonomi, yaitu defisit anggaran dan pengangguran.

Meski penilaian atas Obama terus turun, tetapi "nilai"-nya masih jauh lebih baik daripada pendapat para responden terhadap para wakil mereka di Kongres. Hanya 13 persen responden yang mendukung langkah Kongres selama ini dan 86 persen menolak.

Hampir dua pertiga responden mengatakan ingin agar anggota Senat dan House diganti pada November 2014. Obama sudah tak bisa lagi mencalonkan diri tahun depan untuk kursi presiden, sementara sekitar 100 kursi dari 435 kursi parlemen akan diperebutkan pada tahun depan.

Terkait persoalan publik, mayoritas responden ternyata mendukung pemberian status hukum bagi jutaan imigran ilegal yang masuk ke Amerika Serikat. Dukungan datang dalam bentuk 55 persen dukungan responden, dengan 43 persen responden menolak.

Adapun terkait masalah perbaikan ekonomi, 40 persen responden jajak pendapat AP dan GfK ini mengatakan bahwa arahnya sudah benar dan ekonomi membaik. Masih seputar masalah publik, 62 persen responden ingin ada orang baru untuk menjadi anggota Kongres dari distrik mereka.

Empat tahun lalu, jajak pendapat oleh NBC News ataupun Wall Street Journal bersama lembaga survei Marist masih mendapatkan kurang dari setengah responden yang ingin wakil mereka di Kongres diganti pada pemilihan berikutnya.

Survei terakhir AP dan GfK digelar pada 5 sampai 9 Desember 2013, menggunakan KnowledgePanel, berdasarkan probabilitas panel secara online yang dikembangkan GfK. Ini melibatkan wawancara online dengan 1.367 orang dewasa, dengan rentang kesalahan eror di kisaran 3,5 persen.

Menggunakan metode probability sampling, KnowledgePanel dirancang untuk menemukan seseorang yang dapat mewakili aspirasi publik. Pada awalnya, responden dipilih secara acak menggunakan metode survei telepon atau surat, kemudian diwawancara secara online, dan ditentukan siapa saja yang memenuhi kriteria untuk masuk dalam KnowledgePanel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com