Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Sebut Mandela Seorang "Raksasa Sejarah"

Kompas.com - 10/12/2013, 20:39 WIB
SOWETO, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama, Selasa (10/12/2013), dalam pidatonya di acara kebaktian mengenang Nelson Mandela di Stadion FNB, Soweto, menyebut mendiang mantan Presiden Afrika Selatan itu sebagai seorang "raksasa sejarah".

Obama menambahkan, Mandela mencatatkan namanya dalam sejarah dunia melalui perjuangan panjang, kecerdasan, dan kekuatan politik yang luar biasa.

Lebih jauh Obama mengatakan, Mandela adalah contoh bahwa seseorang bisa menciptakan perubahan dengan memperjuangkan idealisme mereka dengan alasan dan argumentasi yang sepadan dengan pengorbanan pribadi.

"Sangat sulit untuk memuji seseorang...lebih sulit lagi memuji seorang raksasa sejarah yang membawa sebuah bangsa ke arah keadilan," kata Obama yang disambut tepuk tangan riuh warga yang memadati stadion.

"Dia (Mandela) bukan sebuah patung yang terbuat dari marmer. Dia adalah manusia yang memiliki darah dan daging," ujar Obama tentang pria yang menjadi inspirasinya memasuki dunia politik.

Pujian Obama untuk Mandela berlanjut dengan menyebut perjuangan keras Mandela menempatkan nama pria itu ke dalam sejarah dunia.

"Dia menunjukkan kepada kita kekuatan sebuah tindakan. Dia berani mengambil risiko demi mempertahankan idealismenya," Obama menegaskan.

Obama melanjutkan, kematian Nelson Mandela sebaiknya tak hanya ditandai dengan kedukaan. Namun, kematian Mandela seharusnya juga menandai sebuah saat penuh inspirasi bagi semua orang yang ingin mengubah hidup mereka.

Obama lalu menarik garis antara kemenangan Mandela melawan sistem apartheid yang rasialis dengan perjalanan karier politiknya yang diwarnai ketidakadilan bernuansa rasialisme.

"Michelle dan saya juga pernah merasakan perjuangan seperti itu," papar Obama yang membandingkan peran Mandela dengan Presiden Abraham Lincoln yang menghapuskan perbudakan di AS.

Dalam pidatonya itu, Obama juga sempat melemparkan pernyataan yang oleh sejumlah kalangan ditujukan untuk Presiden Kuba, Raul Castro.

"Terlalu banyak pemimpin yang mengklaim memiliki solidaritas dengan perjuangan Mandela membebaskan rakyatnya, namun mereka tidak tidak mau menerima kritik rakyatnya sendiri," kata Obama.

Obama menghadiri kebaktian mengenang Nelson Mandela bersama tiga mantan Presiden AS, yaitu Jimmy Carter, George W Bush, dan Bill Clinton. Tampak juga dalam jajaran tamu mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com