MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, Senin (9/12/2013), memutuskan untuk membubarkan kantor berita resmi RIA Novosti dan diganti dengan kantor berita Russia Today.
Lembaga pemberitaan baru ini akan dipimpin Dimitry Kiselev, salah satu pendukung setia Kremlin yang dikenal memiliki pandangan yang sangat konservatif.
Belum jelas alasan penutupan RIA Novosti yang selama bertahun-tahun berupaya menghadirkan pemberitaan yang berimbang dengan memasukkan pandangan pihak oposisi.
Sergey Ivanov -kepala administrasi Kremlin- mengatakan kepada para wartawan di Moskwa bahwa kantor berita itu harus menjalani restrukturisasi agar lebih hemat secara ekonomis, seperti dilaporkan kantor berita Interfax.
"Rusia mengupayakan kebijakan yang independen dan dengan kokoh membela kepentingan nasional. Tidak mudah untuk menjelaskannya ke dunia namun kami bisa dan harus melakukannya," kata Ivanov.
Wartawan BBC di Moskwa, Daniel Sandford, melaporkan para pengecam Putin melihat kebijakan Putin ini sebagai langkah yang jahat.
Selama ini, walau dimiliki pemerintah, RIA Novosti tetap melaporkan pandangan oposisi dan meliput kasus-kasus yang menyulitkan pemerintah di Kremlin.
Dalam berita tentang penutupannya, mereka menyebut penutupan sebagai langkah "terbaru dalam serangkaian perubahan situasi di Rusia yang tampaknya mengatakan pada pengetatan kendali negara atas media yang sebenarnya sudah diatur ketat."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.