Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semasa Kuliah, Tony Abbott Bukan Mahasiswa Cerdas

Kompas.com - 25/11/2013, 19:10 WIB
CANBERRA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Tony Abbott ternyata semasa menuntut ilmu bukanlah mahasiswa cerdas seperti Bill Clinton atau David Cameron.

Itulah setidaknya pendapat seorang akademisi Australia, Germaine Greer. Dia bahkan menyebut Abbott sebagai mahasiswa yang "sangat bodoh".

"Bagi saya masih menjadi misteri bagaimana Tony Abbott bisa mendapatkan beasiswa Rhodes," ujar Greer dalam sebuah wawancara dengan harian Sydney Morning Herald belum lama ini.

Beasiswa Rhodes biasanya diberikan untuk mahasiswa asing dengan kualitas di atas rata-rata untuk mengambil studi pasca-sarjana di Universitas Oxford, Inggris.

Mungkin pilihan kata Green yang menyebut Tony Abbott sebagai mahasiswa yang "sangat bodoh" terkesan berlebihan. Namun, transkrip nilainya memang menunjukkan Abbott bukan sosok mahasiswa menonjol di Oxford.

Bahkan di antara mahasiswa seangkatannya—Abbott lulus pada 1983—dia dikenal dengan julukan "Desmond", yang menjadi istilah untuk menyebut mahasiswa dengan prestasi akademik sangat biasa.

Abbott bahkan harus menempuh delapan kali ujian akhir sebelum dinyatakan lulus. Dua ujian akhir untuk mata kuliah filsafat dan enam kali ujian di mata kuliah politik.

Sebelum menjadi mahasiswa Oxford, Abbott sudah meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Sydney, jadi dia tidak mengambil kuliah itu di Inggris.

Hasil ujian Abbott sudah dinilai berdasarkan sistem kehormatan Oxford yang berbasis alfabet Yunani. Untuk mendapatkan status "pertama", seorang mahasiswa Oxford harus mendapatkan beberapa "Alpha", mungkin dua atau lebih.

Nah, Abbott sama sekali tidak pernah mendapatkan Alpha. Bahkan, nilai untuk tugas pertamanya, yaitu filsafat umum dari Descartes hingga masa kini, mendapatkan nilai Gamma, alias level ketiga.

Sangat mengejutkan bagi sejumlah pengamat di Australia bahwa kekuatan utama Abbott bukanlah pada ilmu filsafat. Nilai ujian filsafatnya sangat buruk. Namun, dia mendapatkan nilai sangat baik untuk mata kuliah institusi politik, teori politik, dan politik di negara berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com