Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Mengontrol Pencapaian Pertumbuhan 8 Persen

Kompas.com - 25/11/2013, 16:18 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — China mengontrol pencapaian pertumbuhannya hingga 8 persen sampai dengan akhir tahun ini meski pencapaian itu lebih rendah ketimbang sebelumnya. Catatan menunjukkan kalau setahun silam, pencapaian pertumbuhan China menyentuh angka 10 persen.  "Tapi, cara ini membuat perekonomian China lebih stabil," kata Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia Armand B Arief pada Senin (25/11/2013).



Bersama dengan Direktur Keuangan dan Pelayanan Korporasi PT Bank UOB Indonesia Safrullah Hadi Saleh, Armand mengemukakan hal itu dalam sebuah media workshop bertajuk Membaca dan Menyajikan Laporan Keuangan Bank dalam Karya Jurnalistik. UOB menjadi penyelenggara kegiatan tersebut. Sementara itu, wartawan Harian The Jakarta Post, Hendarsyah Tarmizi, menjadi pengisi acara tersebut.

Lebih lanjut, Armand mengatakan kalau Indonesia pun sudah mencapai pertumbuhan baik di angka 5,5 persen sampai dengan akhir tahun ini. "Pencapaian itu menurut saya sudah baik," katanya.

Untuk Indonesia yang basis pertumbuhannya mayoritas masih berlandaskan konsumsi bukan ekspor, Armand punya catatan tersendiri. "Di Indonesia, pertumbuhan berbasis konsumsi baru tumbuh. Hal itu tidak akan berhenti," kata pria berkacamata itu.

Namun demikian, menurut hematnya, beberapa hal soal pertumbuhan berbasis konsumsi itu perlu mendapat perhatian. Misalnya, ihwal makin banyaknya orang Indonesia membeli mobil. Soalnya, makin banyak mobil di jalan-jalan Indonesia membuat kemacetan tak terelakkan. Selain itu, konsumsi bahan bakar pun makin membesar. "Akibatnya akan muncul biaya tinggi," kata sosok yang terbilang lama di industri consumer goods tersebut mengingatkan.  

Primus Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia Armand B. Arief


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com