Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Peringatkan Genosida Bisa Terjadi di Afrika Tengah

Kompas.com - 21/11/2013, 16:36 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Pemerintah Perancis, Kamis (21/11/2013), mengatakan situasi di Republik Afrika Tengah saat ini bisa menjurus ke arah genosida. Hal ini disampaikan di saat PBB mempertimbangkan untuk mengirim pasukan perdamaian ke negeri yang kacau itu.

"Kondisi di sana benar-benar kacau," kata Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius kepada stasiun televisi France 2.

Fabius menambahkan, PBB kini tengah mempertimbangkan pengiriman pasukan Afrika dan Perancis untuk mengendalikan situasi di negeri tersebut.

"Hanya ada tujuh dokter bedah untuk populasi 5 juta orang, angka kematian bayi di beberapa daerah mencapai 25 persen, dan 1,5 juta orang benar-benar tak punya apa-apa, bahkan makanan. Sementara itu, bandit, geng bersenjata, berkeliaran di mana-mana," tambah Fabius.

Bekas jajahan Perancis itu terus mengalami kekacauan sejak koalisi pemberontak yang dikenal dengan nama Seleka melakukan kudeta pada Maret lalu dan memaksa Presiden Francois Bozize meninggalkan negeri itu.

Pemerintahan transisi tak mampu mengendalikan negeri besar dengan penduduk hampir 5 juta orang itu. Adapun bentrokan antara warga Muslim dan Kristen terus meningkat.

Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, menyerukan agar para pemimpin yang saling berseteru dijatuhi sanksi. Seruan AS ini menambah deretan negara di dunia yang prihatin atas kekacauan di Afrika Tengah itu.

Samantha Power mengatakan, pasukan Afrika berkekuatan penuh harus dikirimkan ke negeri itu. Dia menambahkan, komunitas internasional harus menghukum para pelaku kekerasan.

Seruan Power ini muncul setelah Menlu AS John Kerry mengumumkan kucuran dana 40 juta dollar AS untuk mendanai pasukan Afrika.

Saat ini terdapat 2.500 personel pasukan Afrika di Republik Afrika Tengah dan jumlah itu akan ditambah hingga mencapai angka 3.600 personel. Namun, para diplomat dan pakar militer mengatakan, jumlah itu masih jauh dari cukup untuk mengakhiri kekacauan.

Adapun Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, setidaknya dibutuhkan 9.000 personel jika PBB akan mengirim pasukan perdamaiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com