Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Harus Dinilai dengan Aksinya, Bukan dengan Perkataannya

Kompas.com - 17/10/2013, 14:44 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.COM — Dunia harus menilai niat Iran berdasarkan tindakannya dan bukan berdasarkan "presentasinya" pada pembicaraan terakhir tentang program nuklirnya yang disengketakan, kata seorang pejabat senior Israel, Kamis (17/10/2013). "Iran mesti dinilai dengan tindakannya dan bukan dengan presentasinya," kata pejabat itu yang tidak mau disebut namanya, dalam sebuah komentar beberapa jam setelah negara-negara kuat dunia mengakhiri pembicaraan dua hari yang Amerika Serikat (AS) gambarkan telah menunjukkan sebuah tingkat "keseriusan" baru.

Namun, Israel dengan cepat meremehkan nada optimistis yang datang dari Jenewa, Swiss, itu di mana pembicaraan tersebut diadakan pada Selasa dan Rabu kemarin.

"Sampai langkah penting dilakukan di lapangan yang membuktikan bahwa Iran menghentikan program nuklir militernya, masyarakat internasional mestinya terus menjatuhkan sanksi terhadap Iran," kata pejabat itu. "Tekanan sanksi telah membawa Iran ke titik ini dan harus terus sampai Iran dilucuti program nuklir militernya," tegas pejabat itu.

Saat negosiasi mendekati akhir pada hari Rabu, Washington dan Teheran mengalami perkembangan positif. Iran mengatakan pihaknya berharap sebuah "fase baru dalam hubungan kami" dengan dunia. Sementara Gedung Putih mengatakan, republik Islam itu telah menunjukkan sebuah tingkat "keseriusan" yang lebih besar ketimbang sebelumnya.

Pada pembicaraan itu, Iran menguraikan sebuah rencana tiga tahap yang katanya bisa menyelesaikan sengketa nuklir "dalam waktu satu tahun". Iran juga membuat sebuah usulan "terobosan" untuk memungkinkan pemeriksaan terhadap situs-situs nuklirnya.

Pertemuan berikutnya antara Iran dan kelompok negara yang disebut P5+1 akan berlangsung di Jenewa pada 7 dan 8 November mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com