Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Alami Pertumbuhan Penduduk Terendah

Kompas.com - 26/09/2013, 18:25 WIB
SINGAPURA, KOMPAS.com — Pertumbuhan penduduk Singapura mengalami level terendahnya selama sembilan tahun terakhir akibat kebijakan pengetatan penerimaan pekerja asing. Demikian angka statistik yang dirilis pemerintah, Kamis (26/9/2013).

Data yang dirilis Divisi Bakat dan Populasi Nasional (NPTD) menunjukkan, total populasi negeri kota itu tumbuh 1,6 persen menjadi 5,4 juta, yang merupakan level pertumbuhan terlambat sejak 2004.

"Terjadi perlambatan pertumbuhan pekerja asing terkait kebijakan pengetatan penerimaan pekerja asing dan melemahnya kondisi ekonomi," demikian NPTD.

Hampir 29 persen populasi Singapura terdiri atas "nonpenduduk", yaitu mereka yang bekerja, belajar, dan tinggal di Singapura, tetapi tidak mendapatkan status penduduk tetap.

Perlambatan pertumbuhan penduduk ini tak lepas dari kebijakan pengetatan penerimaan pekerja asing. Kebijakan ini diambil setelah warga Singapura menuding warga asing mengambil lahan pekerjaan, perumahan, sekolah, dan ruang dalam transportasi publik.

Keluhan warga Singapura terhadap para pendatang ini tergambar dalam Pemilihan Umum 2011, saat partai berkuasa meraih persentase suara terendah setelah 50 tahun berkuasa.

Awal pekan ini, Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengumumkan peraturan baru terkait perekrutan pekerja terampil asal luar negeri.

Aturan baru itu menyebut semua perusahaan Singapura, mulai Agustus 2014, harus menunjukkan bukti bahwa mereka sudah merekrut tenaga lokal sebelum beralih ke tenaga kerja asing.

Dalam data yang dirilis NPTD juga terlihat bahwa pertumbuhan warga negara Singapura juga sangat "seret".
Pertambahan warga negara asli negeri itu hanya mencapai level 0,9 persen.

Persentase itu membuat negeri itu memiliki "hanya" 3,31 juta warga negara, dengan sekitar 11,7 persen berusia di atas 65 tahun.

Sementara itu angka kelahiran pada tahun 2012 tercatat pada level 1,29. Angka itu naik dibandingkan dengan pada tahun 2011 yang tercatat pada level 1,20.

Namun, angka itu masih jauh dari level aman, yaitu 2,10 yang diperlukan Singapura agar populasi negeri itu bisa secara alami berganti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com