Kereta Barang Berpenumpang Migran Ilegal Tergelincir di Meksiko, Setidaknya 6 Orang Tewas

Pihak berwenang mengatakan, angka kematian bisa meningkat. Kereta ini dikenal sebagai "The Beast", diketahui mengangkut para migran dari negara di Amerika Tengah yang membayar para penyelundup agar bisa menumpang di atas gerbong barang, berbelok dan keluar jalur di dekat sungai di negara bagian Tabasco.

Direktur Perlindungan Sipil Tabasco, Cesar Burelo, mengatakan kepada televisi Milenio bahwa 16 orang dibawa ke rumah sakit daerah Las Choapas di negara bagian Veracruz. Rumah sakit ini berjarak tempuh 25 menit menggunakan perahu.

Penyebab kecelakaan itu belum diketahui, kata Burelo, sembari mengatakan kereta ini resminya mengangkut besi tua. Media lokal Meksiko menulis kereta kemungkinan melaju terlalu cepat di tengah hujan lebat.

"The Beast" membawa para migran dari Amerika Tengah dan Meksiko yang mau membayar 100 dollar AS kepada para penyelundup untuk bisa menumpang kereta barang ini dari stasiun di dekat Guatemala di sebelah utara Meksiko.

Delapan dari 12 gerbong kereta tersebut terbalik pada Minggu pukul 03.00 waktu setempat, atau pukul 15.00 WIB. Tim penyelamat menggunakan alat hidrolik untuk memotong logam untuk menemukan para korban yang tertimpa bangkai gerbong kereta. Burelo mengakui dibutuhkan crane untuk bisa menemukan korban lebih cepat.

Koordinator  Perlindungan Sipil Nasional, Luis Felipe Puente, mengatakan 22 orang terluka, turun dari angka laporan sebelumnya yang menyebutkan 35 orang terluka dengan 16 di antaranya dalam kondisi serius. Namun, dia mengakui ada kemungkinan jumlah korban tewas bertambah.

Para pejabat lokal mengatakan, lokasi kecelakaan jauh dari jalan di kotamadya Huimanguillo di dekat negara Veracruz, dan hanya dapat diakses melalui jalur udara atau menggunakan perahu. Dari gambar yang disiarkan dari televisi Milenio, lokasi kecelakaan terlihat sebagai jalur yang dikitari hutan penuh tanaman.

Perlindungan Sipil Huimanguillo dan pejabat keamanan mengatakan kepada AFP bahwa kereta barang ini diduga ditumpangi antara 250 sampai 300 migran. Setidaknya, satu korban meninggal dipastikan berasal dari Honduras.

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban dan Kementerian Luar Negeri berjanji terus berbagi informasi dengan kedutaan negara-negara Amerika Tengah.

Setiap tahun diperkirakan 140.000 migran masuk ke Meksiko secara ilegal untuk melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat berdasarkan data dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Meksiko. Selama perjalanan, beragam risiko mengancam para migran itu.

Para penyelundup pada umumnya memeras para migran yang ingin memperbaiki hidup dengan masuk ke Amerika itu. Risiko perampokan, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan, juga membayangi para migran ini.

Pada Juli 2013, Nietro mengumumkan akan mengucurkan dana 309 miliar dollar AS untuk memodernkan infrastruktur di negaranya. Salah satu yang masuk dalam rencana itu adalah layanan kereta penumpang yang saat ini sekarat.