Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Pakistan Mendapat Petunjuk Lewat SMS

Kompas.com - 27/06/2017, 15:13 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Telepon selular dan satelit menjadi alat pertanian terbaru yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari di Pakistan.

Dengan sarana itu mereka memanfaatkan data satelit yang memberikan estimasi berapa banyak air yang dibutuhkan sebuah ladang dan kemudian mengirimkan pesan singkat (SMS) informasi ini kepada para petani.

Harapannya adalah untuk mencegah pengairan berlebih.

Laporan tahun 2013 dari Asian Development Bank menyebut Pakistan “sebagai salah satu dari negara yang paling kesulitan air di dunia,” dengan kapasitas cadangan air 30 hari, jauh di bawak kapasitas yang disarankan yaitu 1.000 hari.

Sumber air per kapita sejajar dengan Suriah, dimana kekeringan telah membantu memicu perang saudara.

Baca: Petani Temukan Mayat Bayi dalam Dus di Drainase

Krisis air dipicu oleh beragam faktor, seperti perubahan iklim, meningkatnya populasi, salah manajemen di tingkat lokal, dan permintaan lebih pesar pada para petani.

Kondisi ini mengancam untuk mendestablikan hubungan antara Pakistan dan India, yang berbagi sumber air dari Sungai Indus.

Menutup keran

Kelebihan pengairan berdampak pada biaya tinggi pada para petani yang sedang berupaya untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

Sementara Pakistan terus menderita kelangkaan bahan bakar yang kronis, para petani harus menggunakan motor diesel untuk memompa air tanah ke ladang-ladang mereka.

Semakin rendah permukaan air tanah, semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk memompanya ke permukaan.

Kelebihan pengairan juga mengurangi hasil panen. Namun banyak dari para petani yang lebih tua mempelajari keahliannya saat air masih mudah di dapat, dan risiko dari kekurangan pengairan begitu besar sehingga para petani terebut masih berbuat kekeliruan dengan mengaliri ladangnya dengan air yang berlimpah. 

Baca: Manfaat Benih Transgenik yang Dirasakan Petani Filipina

Pakistan Council of Research in Water Resources (PCRWR) mendapati petani padi menggunakan air tiga kali lebih banyak dari apa yang sebenarnya mereka butuhkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com