WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dikabarkan mulai mengenakan rompi anti-peluru akibat ancaman dan kekerasan dalam kampanyenya yang terus meningkat.
Majalah New York dalam edisi terakhirnya membahas masalah tersebut yang diperoleh dari sumber-sumber yang dekat dengan Trump.
"Bagi orang-orang yang mengenal Trump, baru kali ini mereka melihat dia tampak begitu lelah," demikian tulis Gabriel Sherman, jurnalis majalah New York.
"Beberapa bulan lalu, Trump mulai mengenakan rompi anti-peluru, kata dua sumber yang dekat dengan Trump kepada saya. Rompi itu menambah ketidaknyamanannya, membuatnya banyak berkeringat," kata Sherman.
Para sumber di dalam tim kampanye Trump mengatakan, pengusaha itu sudah mengenakan rompi anti-peluru sejak Februari lalu.
Saat ini, Trump mengumpulkan jumlah delegasi lebih banyak dari pesaingnya, Ted Cruz, menjelang konvensi Partai Republik di Cleveland pada Juni mendatang.
Rincian soal rompi anti-peluru itu muncul setelah serangkaian kampanye Donald Trump selalu diwarnai protes dan kekerasan fisik.
Bulan lalu, kampanye Trump di Chicago ditunda karena terjadi perkelahian massal antara para pengunjuk rasa dan pendukung Trump.
Beberapa hari kemudian, para pengawal Trump harus menyelamatkannya ketika seorang pemrotes mencoba naik ke atas podium dalam kampanye di Daytona, Ohio.
Tahun lalu, El Chapo, seorang gembong narkoba Meksiko, dikabarkan menawarkan hadiah uang 100 juta dollar AS bagi siapa saja yang bisa membunuh Donald Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.