Philippe Marcel Guy Graffart, seorang ekspat berkebangsaan Belgia ditahan kepolisian Singapura dan akan menghadapi persidangan lanjutan pada 28 Oktober mendatang. Pria yang berprofesi sebagai banker itu didakwa membunuh putranya sendiri, Keryan Gabriel Cedric Graffart di kediaman mereka pada Selasa lalu.
Polisi menemukan anak malang itu telah terbujur kaku di ruangan di lantai 32 kondominium mereka di kawasan Farrer Singapura. Korban diyakini telah dicekik hingga tewas di mana ada bekas cekikan tangan di sekeliling lehernya.
Dilansir dari Straits Times, tertuduh diberitakan sedang terlibat keributan memperebutkan hak asuh putranya ini dengan mantan istrinya yang telah diceraikan. Saat ini, Philippe menjalani penahanan sementara di klinik psikiatris di kompleks Penjara Changi.
Di persidangan pertama Rabu ini ketika dia resmi dijerat pasal pembunuhan, dia hanya terdiam dan tidak ekspresif sama sekali. Dia hanya menganggukan kepalanya ketika dakwaan dibacakan. Tidak ada pengacara yang mendampingi walaupun Pihak Kedutaan Besar Belgia menemaninya. Jika terbukti bersalah, Philippe akan menghadapi hukuman maksimum hukuman mati.
Pembunuhan ini sungguh mencengangkan karena sejumlah postingan Facebook, Philippe menunjukan rasa cintanya yang luar biasa terhadap putranya itu. Di salah satu postingan tanggal 24 Agustus terlihat dia membawa Keryan berjalan-jalan ke pusat pemadam kebakaran sambal menuliskan, “Sangatlah senang dapat melihat kamu (Keryan) lagi.”
Beberapa hari kemudian dia juga mengunggah sebuah foto memperlihatkan dia sedang memeluk putranya itu di sekolah tempatnya belajar. “Saya sangat bangga akan kamu Keryan, kamu telah bertumbuh menjadi anak yang besar”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.