"Sulit bagi kami untuk melanjutkan pertunjukan ini karena situasi ekstrem dari para penentang dan mengingat ancaman serius terhadap keselamatan aktor, penonton, dan staf," kata perwakilan Barbican dalam pernyataan media, seperti dikutip The Telegraph, Rabu (24/9/2014).
"Kami tak punya pilihan selain membatalkan semua jadwal pertunjukan," lanjut pernyataan yang sama. Protes atas rencana pertunjukan ini datang dari kelompok anti-rasis.
Pertunjukan tersebut sebenarnya menyuarakan kritik atas praktik "human zoo", menempatkan manusia laiknya hewan di kebun binatang, yang pernah menjadi praktik jamak pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Dalam pertunjukan itu 12 aktor kulit hitam dirantai dan dikurung di dalam sangkar, berdasarkan skenario besutan Brett Bailey, seniman kulit putih asal Afrika Selatan. Aksi para aktor ini diiringi senandung ratapan yang dibawakan paduan suara asal Namibia.
Exhibit B pertama kali dipertunjukkan di London, Selasa (23/9/2014) malam. Pertunjukan pembuka tersebut diwarnai aksi dari 200 orang yang menentang pertunjukan itu.
Para demonstran itu memblokade pintu masuk pertunjukan dan memaksa penyelenggara untuk menutup acara. Barbican telah berdialog dengan para pengunjuk rasa tetapi tak ada titik temu.
Begitu pertunjukan batal tampil, para pengunjuk rasa merayakannya dengan menggelar pesta.
Sebelum dijadwalkan tampil di London, Exhibit B telah dipertontonkan di 12 kota di Eropa dan Afrika Selatan. Dalam pertunjukan ini terlibat 150 penampil. Selama ini pertunjukan Exhibit B sudah ditonton oleh tak kurang dari 25.000 orang dan mendapatkan pujian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.