Pemerintah kota Meerut, Minggu (23/2/2014), yang berjarak 60 kilometer sebelah barat laut ibu kota New Delhi, terpaksa menutup sejumlah sekolah setelah kabar berkeliarannya hewan buas tersebut di jalanan kota itu.
"Kami sudah berupaya keras, tetapi tak berhasil menemukan macan tutul itu. Kami kini menggelar operasi pencarian hewan buas tersebut," kata seorang pejabat setempat, SK Dubey.
Sebelumnya, kucing besar itu terlihat di sebuah bangsal perawatan kosong di sebuah rumah sakit tentara sebelum pegawai rumah sakit memanggil petugas yang berhasil menembak peluru obat bius ke tubuh hewan tersebut.
"Namun, hewan itu berhasil meloloskan diri melewati jeruji besi. Dia kemudian menyelinap ke dalam sebuah bioskop sebelum memasuki sebuah gedung apartemen. Setelah itu, kami kehilangan jejaknya," tambah Dubey.
Akibat belum tertangkapnya sang macan, pemerintah memerintahkan penutupan pasar di kota berpenduduk 3,5 juta jiwa itu hingga hewan buas tersebut ditangkap. Demikian dilaporkan kantor berita Press Trust of India.
Pekan lalu, seekor macan memangsa seorang bocah laki-laki berusia lima tahun di negara bagian Chhattisgarh. Ini adalah kasus terbaru masuknya hewan buas ke wilayah manusia karena semakin sempitnya habitat mereka.
World Wildlife Fund (WWF) menyerukan perbaikan manajemen kehutanan dan perbaikan habitat macan tutul di India yang jumlahnya kini tercatat sebanyak 1.150 ekor berdasarkan sensus 2011.
"Macan tutul adalah mamalia yang hidup di wilayah luas. Mereka membutuhkan ruang untuk bergerak. Sebagian wilayah mereka kini tergusur sehingga memaksa pertemuan dengan manusia," kata Deepankar Ghosh dari WWF India.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.