Menurut pihak peneliti OIE, Afrika Selatan sudah melakukan pembenahan-pembenahan soal syarat-syarat pelepasan larangan itu. "Kami mengucapkan selamat kepada Afrika Selatan atas pencapaian selama ini,"kata Direktur Jenderal OIE Bernard Vallat.
OIE dalam risalah terbarunya mengatakan pelarangan tersebut dilakukan pada Februari 2011. Waktu itu, wabah penyakit kuku dan mulut pada ternak tengah merebak di Afrika Selatan. Lantaran pelarangan itu, industri daging merah Afrika Selatan menderita kerugian sekitar 4 miliar rand atau setara dengan 360 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.