Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Molotov Dilempar ke Bus Penuh Sesak, 1 Tewas dan 17 Terluka

Kompas.com - 29/11/2013, 07:45 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
DHAKA, KOMPAS.com — Seorang remaja tewas dan 17 orang mengalami luka bakar setelah bom molotov dilempar ke dalam bus yang penuh sesak di Dhaka, ibu kota Banglades, Kamis (28/11/2013). Pelaku diduga adalah kubu oposisi yang menentang pemilu pada Januari 2014.

"Saya membawa empat penumpang di becak saya. Pakaian mereka, kulit, dan bagian kepala mereka terbakar," kata seorang tukang becak setempat, Fara Ali, kepada AFP. "Itu adegan yang mengerikan."

Penumpang bus berusaha menyelamatkan diri setelah lemparan bom molotov itu, dengan berupaya melompat lewat jendela. Di tengah kepanikan itu, bus meliuk tajam dan menabrak tiang listrik.

Asisten komisaris polisi Shibly Noman mengatakan, sedikitnya 17 penumpang dan sopir bus dirawat di Rumah Sakit Dhaka Medical College. Para korban mengalami luka bakar dengan derajat yang berbeda.

"Kami belum menangkap siapa pun sehubungan dengan serangan ini, tapi kami menduga (pelakunya) dari pendukung oposisi," kata Shibly.

Sushmita Sen, penumpang dengan luka bakar di kedua tangan, mengatakan, saat berada di dalam bus dia melihat api berkobar setelah lemparan bom itu. "Kemudian aku pingsan dan ketika bangun sudah berada di rumah sakit," ujar dia.

"Seorang remaja berusia 19 tahun pada Kamis malam akhirnya meninggal di rumah sakit," kata Samanto Lal Sen, Kepala Unit Luka Bakar, rumah sakit yang menangani para korban. Remaja ini, sebut dia, menderita luka bakar parah di kepala.

"Setidaknya sembilan penumpang lain memiliki 40 persen luka bakar," imbuh Sen. "Kondisi mereka kritis," ujar dia sembari mengatakan unitnya sampai kewalahan menangani para korban insiden ini.

Saksi mata, Anwar Hossain, mengatakan kepada Daily Star bahwa dua pengendara sepeda motor mendekati bus. Orang yang membonceng, tutur dia, kemudian menyalakan botol berisi bensin dan melemparkannya ke dalam bus melewati pintu.

Insiden tersebut menjadi korban terbaru dari rentetan aksi protes atas rencana pemerintah menggelar pemilu pada 5 Januari 2014. Setidaknya sudah 15 orang tewas dan ratusan terluka sejak Senin (25/11/2013).

Korban berjatuhan setelah aliansi 18 partai oposisi yang dipimpin Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) memblokade jalan raya nasional, rel kereta api, dan saluran air. Aksi mereka menjadi bagian dari protes atas penetapan tanggal pemilu itu.

BNP telah menuntut penangguhan pemilu dan pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina. Mereka meminta pemilu digelar di bawah pemerintah sementara yang netral. Hasina sudah menolak mentah-mentah tuntutan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com