Para pakar dari badan keselamatan penerbangan Perancis, BEA mengatakan mendapatkan sinyal dua kotak hitam Lao Airlines, yang kemungkinan memuat bukti penting soal penyebab kecelakaan fatal itu.
Namun, upaya untuk mengambil kedua kotak hitam itu terhalang minimnya jarak pandang di dalam sungai dan arus sungai yang sangat deras.
"Arus sungai Mekong sangat deras dan airnya berlumpur. Kami tak bisa melihat apapun," kata Direktur BEA Jean-Paul Troadec.
Jika kotak hitam itu sudah ditemukan, lanjut Troadec, maka kedua kotak hitam itu harus segera dianalisa. Sehingga sebaiknya semua pihak tidak mendahului hasil pemeriksaan.
Sebelumnya, pemerintah Laos mengatakan para penyelam harus menggunakan tali untuk menuntun mereka di dalam air yang berlumpur itu dan hanya mampu menemukan sebagian dari badan pesawat yang tenggelam.
"Sangat sulit bagi para penyelam karena airnya berwarna coklat pekat. Selain itu arusnya kencang dan sedalam 12-13 meter," kata Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Laos, Yakua Lopankao.
Pesawat ATR-72 yang adalah buatan Perancis-Italia jatuh di Sungai Mekong pekan lalu dan menewaskan ke-49 orang penumpang dan awak. Lebih dari separuh penumpang dan awak adalah warga asing dari 10 negara.
Berdasarkan daftar penumpang, terdapat 16 warga Laos, tujuh Perancis, enam warga Australia, lima orang Thailand, tiga orang Korea Selatan, dua warga Vietnam, dan masing-masing seorang dari AS, Kanada, Malaysia, China dan Taiwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.