"Kami menulis surat untuk memohon kepada Anda untuk melakukan apapun yang Anda bisa untuk memastikan dakwaan melakukan pembajakan dicabut dan semua dakwaan harus sesuai dengan hukum internasional dan Rusia," kata para pemenang Nobel dalam surat mereka untuk Putin.
Surat itu, yang salah satu penandatangannya adalah tokoh anti-apartheid Uskup Desmond Tutu, menggambarkan aksi protes pada 18 September itu merupakan sebuah aksi damai tanpa kekerasan.
Meski demikian, pasukan penjaga pantai Rusia naik ke atas kapal Arctic Sunrise milik Greenpeace dengan paksa, menahan para aktivisnya dan menyeret kapal itu ke kota Murmanks.
Pengadilan menjerat ke-30 aktivis itu dengan dakwaan melakukan pembajakan, sebuah tindak kriminal yang bisa dijatuhi hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sementara itu dalam perkembangan terbaru, pengadilan Murmanks menolak uang jaminan untuk dua aktivis Greenpeace yaitu Colin Russel dari Australia dan Mannes Ubels dari Belanda.
Selain Desmond Tutu, para pemenang Nobel yang menyurati Putin antara lain Jody William pemenang Nobel Perdamaian 1987 dan Adolfo Perez Esquivel asal Argentina, pemenang Nobel Perdamaian 1980.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.