"Atmosfir pembicaraan sangat positif," kata Livni kepada Radio Israel, Selasa (30/7/2013), setelah jamuan makan malam dengan juru runding Palestina Saeb Erakat yang digelar Menlu AS John Kerry.
"Semua isu sudah di atas meja, namun kami memutuskan semua akan ditentukan di dalam ruang negosiasi dan tidak akan bocor keluar," tambah dia.
Livni menambahkan, pembicaraan damai ini dilanjutkan bukan sebagai respon atas desakan AS namun juga merupakan kepentingan kedua negara.
Meski demikian, Livni mengakui masih ada perbedaan pendapat di dalam koalisi pemerintahan kanan Israel. Hal ini, menurut Livni, bisa menjadi penghalang negosiasi.
"Ada beberapa menteri yang tak sepakat dengan negosiasi ini," ujar Livni.
Para menteri garis keras secara terbuka menentang pembentukan negara Palestina dan bersumpah akan terus membangun permukiman Yahudi di tanah pendudukan.
Padahal, isu pembangunan permukiman Yahudi ini adalah salah satu isu penting yang mengakibatkan putaran terakhi pembicaraan damai terhenti pada September 2010, hanya beberapa pekan setelah dimulai.
Wakil Mendagri Israel Zeev Elkin, anggota partai sayap kanan Likud pimpinan PM Benyamin Netanyahu, mengatakan perubahan terkait pembicaraan damai tak selalu mengungtungkan Israel.
"Orang-orang Palestina belum siap untuk membuat konsesi terkecik," kata Elkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.