Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2020, 13:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS menyatakan, 11 orang tentara mereka terluka dalam serangan di dua markas di Irak pada 8 Januari lalu.

Pangkalan Ain al-Assad dan Irbil yang menjadi markas AS dan sekutunya diserang setidaknya 22 rudal pada 8 Januari dini hari waktu setempat.

Juru bicara Komando Sentral Kapten Bill Urban menerangkan, tidak ada korban tewas dalam serangan Iran di al-Assad.

Baca juga: Iran Hujani Markas Pasukan AS di Irak dengan Puluhan Rudal

"Namun, beberapa personel dirawat karena mengalami gejala gegar otak, dengan kondisinya dipantau," jelas Urban dilansir AFP Jumat (17/1/2020).

Dia menuturkan ketika al-Assad diserang, sebanyak 1.500 tentara sudah berada di dalam bunker setelah mendapat peringatan.

Dalam laporan sebelumnya, meski menyebabkan kerusakan yang cukup parah, tidak ada korban jiwa dalam serangan Iran.

Sementara Presiden Donald Trump dalam konferensi mengklaim tidak ada pasukannya yang terluka pasca-dihantam misil.

Meski begitu, Urban menjelaskan beberapa hari setelah serangan, beberapa tentara yang terluka diangkut secara hati-hati dari al-Assad.

"Saat itu, delapan individu dibawa ke Landstuhl, dengan tiga dilarikan ke Camp Arifjan," demikian keterangan Urban.

Urban. merujuk kepada Rumah Sakit Regional Landstuhl di Jerman, dan Camp Arifjan yang berlokasi di Kuwait.

"Ketika mereka siap bertugas, mereka akan kembali ke pangkalan setelah sebelumnya menjalani pemindaian," papar Urban.

Serangan rudal Iran tersebut merupakan balasan atas kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani, yang tewas pada 3 Januari.

Soleimani yang adalah komandan Pasukan Quds tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Soleimani dan Muhandis tewas setelah mobil yang mereka tumpangi dihantam rudal AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Baca juga: Trump Menarik Diri dari Peluang Perang dengan Iran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com