Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2019, 07:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel mengklaim, mereka menggelar "serangan skala besar" dan menyasar puluhan target milik Iran di Suriah.

Dalam pernyataan resminya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut operasi itu untuk membalas tembakan roket yang dilakukan proksi Teheran.

Suriah menyatakan dua korban tewas dengan sistem pertahanan mereka merontokkan sebagian besar rudal Israel yang menyasar Damaskus.

Baca juga: Serangan Israel Bunuh Komandan Milisi Jihad Islam di Jalur Gaza

Laporan lokal menyebutkan ledakan terdengar di ibu kota, dengan sejumlah foto di media sosial memperlihatkan bangunan yang terbakar.

Pada Selasa pagi (19/11/2019), Tel Aviv mengklaim mereka mencegat empat roket yang ditembakkan sebelum mencapai kawasan mereka.

Dilansir BBC Rabu (20/11/2019), negara yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu sudah melakukan ratusan serangan ke Suriah sejak 2011.

Mereka mengklaim, "serangan skala besar" itu dilakukan untuk menghapus "keberadaan militer" Iran, dan mencegah senjata dikirim ke Hezbollah, salah satu proksinya.

Pejabat senior dari keamanan Israel menuturkan, mereka mengubah peraturan, di mana sekecil apa pun yang datang bakal dibalas besar-besaran.

Baca juga: Ibu Hamil Palestina dan Putri Balitanya Tewas Kena Serangan Israel

Apa yang Israel Katakan?

Pada Rabu dini hari waktu setempat, IDF mengklaim mereka melakukan serangan besar-besaran terhadap Pasukan Quds serta angkatan bersenjata Suriah.

"Selama serangan, sebuah rudal dari sistem pertahanan Suriah ditembakkan meski kami memperingatkan untuk tak melakukannya. Hasilnya, sejumlah pertahanan mereka hancur," klaim IDF.

IDF juga menyatakan, Damaskus bertanggung jawab atas serangan dari teritori mereka, dan memperingatkan untuk tak coba-coba menghantam Israel.

Pasukan Quds merupakan operasi eksternal dari Garda Revolusi, cabang militer elite yang dipunyai oleh Iran, demikian dilaporkan BBC.

Media Israel melaporkan, mereka sama sekali tidak menyerang sistem pertahanan S-300 yang ditempatkan di dekat markas tentara Rusia.

Rusia yang mengerahkan militer untuk memadamkan perang sipil 2011 atas permintaan Presiden Bashar al-Assad mengecam serangan itu.

Meski begitu, Kremlin yang sebagian besar sistem pertahanannya ditempatkan di Suriah tidak menghalangi rudal Israel menghantam Iran.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com