Kepada Fairfax, dikutip news.com.au pada April 2017, Suster Kate menuturkan, setelah ganja dipanen, mereka akan mengeringkannya dan memasak menggunakan minyak kelapa.
Setelah itu mereka akan meniriskannya, mencampurnya dengan minyak tertentu, sebelum kemudian menuang cairan racikan ke botol untuk dijual.
Dia mengaku praktik yang mereka lakukan tergolong kontroversial. Bahkan, mereka sempat mendapatkan sejumlah telepon ancaman. Namun, Kate menegaskan, mereka mendapat dukungan.
"Pihak Katolik mulai mengerti apa yang kami lakukan," terang Suster Kate.
Dia menceritakan Katolik mulai melunak setelah melihat bahwa yang mereka tangani adalah orang dengan penyakit seperti kanker.
Selain dari sisi keagamaan, mereka juga harus berurusan dengan penegak hukum. Meski legal di California, ganja masih dilarang di level pusat.
"Mereka mengawasi kami. Saya tahu jika sampai kami berbuat kesalahan, mereka akan langsung menutup tempat kami," jelas Kate.
Setidaknya, salah seorang pengguna menulis di Facebook The Sisters of the Valley bahwa salep dengan cannabidiol memulihkan cedera punggungnya.
Kepada KFSN-TV, Kate menuturkan, dia menganggap diri sebagai biarawati karena mereka mengabdikan diri untuk menyembuhkan orang sakit.
"Kami tak menghabiskan waktu dengan berlutut. Tetapi ketika kami membuat obat, ini seperti kami berdoa," tukas Kate kembali.
Baca juga: Pesan Singkat WNA Thailand Ungkap Keterlibatan 4 Pengedar Ganja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.