Di antara mereka yang dihukum mati, terdapat Siraj Ud Doula, kepala sekolah yang memerintahkan supaya Nusrat dibakar bidup-hidup.
Selain Doula, terdapat dua guru dan dua teman sekelas Nusrat, yang terlibat dalam pembunuhan dengan cara menjaga agar dia tak kabur.
Pada akhir Maret, Nusrat pergi ke polisi untuk melaporkan kasus yang dialaminya. Bahkan dalam rekaman yang bocor, si polisi sempat menuliskan ke catatan.
Namun setelah itu, polisi menjawab bahwa apa yang dialaminya "bukan masalah besar". Adapun ada polisi yang bekerja sama dengan pelaku untuk menyebarkan kabar palsu.
Baca juga: Cegah Kekerasan Seksual, Bangladesh Minta Madrasah Tunjuk Mentor Perempuan
Si polisi itu diketahui memutuskan untuk bunuh diri, di mana oknum tersebut tidak masuk ke dalam terdakwa yang menjalani sidang.
Polisi menuturkan, pelaku berusaha membuat seolah Nusrat bunuh diri. Namun Nusrat berhasil melepaskan diri dan sempat meminta bantuan.
Aktivis menyatakan, banyak perempuan dan remaja yang melaporkan pelecehan seksual di Bangladesh cenderung mendapat tekanan.
Karena itu, adalah kejadian langka ketika penuntutan atas kasus itu membuahkan keputusan adil dengan menjatuhkan hukuman mati.
Pemimpin aktivis hak perempuan Maleka Banu mengatakan, dia berharap kasus itu bisa menjadi faktor penting dalam mengurangi kasus kekerasan seksual.
"Hukuman bakal memberikan efek jera. Kami berharap ini memberikan pesan serius bagi pelaku maupun kaki tangannya," tegas Banu.
Baca juga: Kasus Anjing Dibakar Hidup-hidup, Driver Ojek Online Jadi Tersangka dan Tidak Ditahan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.