WASHINGTON, KOMPAS.com - Lebih dari 500 orang di Amerika Serikat dilaporkan jatuh sakit karena mengalami penyakit paru-paru misterius yang diduga berkaitan dengan penggunaan rokok elektrik.
Jumlah negara bagian di AS yang melarang rokok elektrik beraroma pun terus bertambah, dengan terakhir Los Angeles yang memberlakukan larangan serupa.
Menurut laporan mingguan Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jumlah kasus penyakit paru-paru misterius di AS tercatat telah melonjak dari 380 menjadi 530.
Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat penyakit misterius itu tetap tidak bertambah dari tujuh orang.
Baca juga: Pakai Vape 2 Tahun, Paru-paru Adam Rusak Akut
"Lebih dari separuh kasus melibatkan pasien berusia di bawah 25 tahun, dengan tiga perempat adalah laki-laki. Sebanyak 16 persen dari mereka yang sakit bahkan berusia di bawah 18 tahun," ujar wakil direktur utama CDC, Anne Schuchat, Kamis (19/9/2019).
Rokok elektrik telah disebut-sebut menjadi alternatif yang lebih aman untuk menggantikan rokok tembakau. Namun para pengkritik mengatakan bahwa risiko penggunaan rokok elektrik alias vape ini belum sepenuhnya bisa dipahami.
Kritikus juga mengkritik penjualan cairan vape beraroma yang dianggap dapat menarik anak-anak dan meningkatkan risiko membuat mereka kecanduan nikotin.
Laboratorium Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) sedang melakukan pengujian terhadap lebih dari 150 sampel produk rokok elektrik yang dicurigai.
Baca juga: Paru-paru Pemuda AS Rusak Akut Diduga Gara-gara Vape, Apa Kandungan Vape?
"Tetapi zat yang bertanggung jawab atas penyakit paru-paru misterius yang dialami pasien hingga kini belum dapat diidentifikasi," kata Mitch Zeller, direktur Pusat Produk Tembakau AS, dikutip AFP.
"Tidak ada pola yang konsisten dari produk yang jamak digunakan, bagaimana penggunaannya, di mana didapatkan, dan apa yang mungkin terjadi pada produk sejak dikemas hingga sampai ke tangan konsumen dan akhirnya digunakan," tambah Zeller.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan