Mugabe yang memulai karirnya sebagai guru digulingkan dalam sebuah kudeta November 2017. Kudeta itu berawal dari keputusan Mugabe memecat Mnangagwa yang saat itu wakilnya sendiri.
Banyak kalangan menduga pemecatan Mnangagwa dilakukan Mugabe untuk memuluskan jalan istrinya, Grace, sebagai presiden. Banyak sekutunya kemudian berbalik menentangnya.
Kabar kematian Mugabe menimbulkan reaksi beragam. Di satu sisi, dia dianggap sebagai tokoh kebebasan Afrika. Tapi di sisi lain, dia disebut biang kehancuran negaranya sendiri.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, misalnya. Dia menyebut Mugabe sebagai negarawan senior dan pejuang kemerdekaan yang tak pernah lelah berjuang demi apa yang dia yakini.
Namun politisi oposisi Inggris, negara yang pernah menjajah Zimbabwe, Rmily Thornberry kepada BBC Radio 4 via CNN berkata dia tidak akan bersedih dengan kabar itu.
"Malah faktanya, kami sempat sangat berharap kepadanya. Tetapi dia kehilangan pegangan dan saya pikir dia menghancurkan negara yang harusnya punya masa depan cerah," ujarnya.
Baca juga: 5 Fakta tentang Mugabe yang Belum Pernah Terkuak Publik
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan