"Serangkaian peluncuran rudal dari jenis yang sama itu dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem artileri terbaru Korea Utara," kata Kim Dong-yup.
Peluncuran dua rudal jarak pendek pada Sabtu tersebut hanya berselang beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa dia telah menerima "surat yang sangat indah" dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Seorang pejabat AS mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menembakkan setidaknya satu proyektil yang tampaknya mirip dengan rudal jarak pendek yang sebelumnya diluncurkan oleh Pyongyang.
Baca juga: Tanggapi Latihan Gabungan AS dan Korsel, Korea Utara Ancam Luncurkan Lebih Banyak Rudal
Namun Trump berulang kali telah mengecilkan peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara baru-baru ini dengan menyebutnya tidak melanggar perjanjian dengan AS.
"Saya katakan sekali lagi. Tidak ada uji coba nuklir. Tes rudal semuanya jarak pendek. Tidak ada uji coba rudal balistik. Tidak ada rudal jarak jauh," kata Trump, Jumat (9/8/2019).
Kim Jong Un sebelumnya telah menyampaikan bahwa uji coba rudal yang dilakukan negaranya merupakan respons terhadap latihan militer AS dengan Korea Selatan yang telah dimulai awal bulan ini.
AS dan Korsel memulai latihan militer gabungan yang disimulasikan komputer sebagai alternatif latihan berskala besar yang sebelumnya ditangguhkan demi mempercepat perundingan denuklirisasi.
Korea Utara menyebut latihan perang semacam itu sebagai bagian dari upaya untuk menggulingkan kepemimpinannya.
Baca juga: Trump: Uji Coba Rudal Korea Utara Tak Langgar Perjanjian Saya dengan Kim Jong Un
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan