Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2019, 18:18 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China kembali meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dengan mengumumkan penangguhan pemberian izin terhadap warganya yang ingin mengunjungi pulau itu secara individual.

Sebuah program sebelumnya telah disepakati yang memungkinkan warga China dari 47 kota untuk mengajukan izin perjalanan individual ke Taiwan.

Namun Kementerian Pariwisata China, dalam sebuah pernyataan singkat, mengumumkan bahwa pemberlakuan program tersebut ditangguhkan mulai Kamis (1/8/2019), dengan alasan perkembangan hubungan lintas-selat saat ini.

Keputusan penangguhan itu diyakini bakal mempengaruhi perekonomian pulau, meski dalam pernyataan kementerian tidak menyebutkan pembatasan pada tur kelompok.

Baca juga: China Siap Berperang jika Taiwan Hendak Merdeka

Dewan Urusan Daratan di Taiwan, sebuah badan yang bertanggung jawab membuat kebijakan utama pulau di China, mengeluarkan pernyataan untuk memprotes dan mengecam keras keputusan penangguhan yang dilakukan secara sepihak.

Sementara Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, mengatakan bahwa dengan menghalangi warganya mengunjungi Taiwan secara individu, Partai Komunis China seolah-olah takut jika warganya merasakan manisnya kebebasan dan demokrasi di pulau itu.

Hubungan antara Beijing dengan Taipei yang dikuasai Komunis telah merosot sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016, karena partainya, DPP, menolak mengakui gagasan "Satu China".

Sebagai hukuman, Beijing telah memutus komunikasi resmi, meningkatkan latihan militer, membasmi sekutu diplomatik, dan meningkatkan tekanan ekonomi di pulau itu.

Taiwan mengalami penurunan tajam dalam jumlah wisatawan asal China daratan setelah Presiden Tsai Ing-wen menjabat pada 2016.

Baca juga: Taiwan Terus Siapkan Strategi demi Incar Wisatawan Indonesia

Operator pariwisata mengaitkan penurunan tersebut lantaran media China yang menggambarkan Taiwan dengan lebih negatif, bersamaan dengan peningkatan promosi tur oleh agen perjalanan besar China.

"Sejak 2016, China terus menggunakan turisnya sebagai senjata untuk mengancam DPP," kata pihak Tsai dalam pernyataannya.

"Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan politik semacam itu dan akan membuka lebih lebar untuk merangkul turis dari lebih banyak negara," kata DPP.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com