Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2019, 16:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang politisi Amerika Serikat (AS) menyatakan, dia mendukung kebijakan Presiden Donald Trump terhadap Iran dan mempertimbangkan opsi militer.

Anggota Kongres dari Partai Republik, Adam Kinzinger, tampil dalam acara Fox News' America's Newsroom dan mengomentari situasi terkini antara AS dan Iran.

Baca juga: Serangan Kapal Tanker di Teluk Oman, Militer AS Rilis Video Iran Bersihkan Ranjau

Dilansir Newsweek Kamis (12/6/2019), Kinzinger mengatakan Washington tidak saja perlu menekan secara ekonomi. Tetapi juga militer jika diperlukan.

"Artinya, Angkatan Laut AS bakal mendorong, menginjak, dan menghancurkan mereka secara berirama jika diperlukan," ujar politisi dari distrik Illinois itu.

Komentar Kinzinger terjadi setelah insiden penyerangan terhadap kapal tanker yang dimiliki Jepang dan Norwegia di Teluk Oman pada Kamis pagi waktu setempat.

Iran membantah telah melakukan serangan dengan kantor berita IRNA mengabarkan militer mengerahkan operasi penyelamatan dan berpatrroli di sekitar lokasi kejadian.

Namun Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyalahkan Iran. "Dalam penilaian kami, tidak diragukan Iran bertanggung jawab atas serangan itu," kata Pompeo.

Menurut Pompeo, Teheran melakukan serangan karena rezim yang berkuasa di sana ingin sanksi ekonomi yang dijatuhkan Washington terhadap mereka dicabut.

Serangan itu berlangsung sebulan setelah empat kapal tanker di Uni Emirat Arab (UEA) dengan AS, UEA, serta Arab Saudi menyalahkan Iran dan jaringannya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Senin (10/6/2019) memperingatkan, siapa pun yang mengumumkan perang dengan mereka bakal hancur sebelum sempat menyelesaikannya.

Hubungan Iran dan AS mengalami ketegangan sejak tahun lalu ketika Trump mengumumkan keluar dari perjanjian nuklir 2015 bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Dalam perjanjian yang dibuat di era Presiden Barack Obama pada 2015 dan diteken negara besar dunia itu, Iran sepakat mengurangi produksi demi pencabutan sanksi ekonomi.

Baca juga: Insiden Kapal Tanker Diserang Torpedo, Pejabat AS: Sangat Mungkin Iran Dalangnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com