Untuk mesinnya, menggunakan jet pulse Argus As 014. Daya jelajah mencapai 250 kilometer dengan kecepatan maksimal 640 kilometer per jam.
Kelebihan lain dari rudal jenis ini adalah sulit dideteksi oleh radar pasukan musuh.
Pada 30 Agustus 1942, Fieseler telah menyelesaikan pesawat pertama, dan uji coba penerbangan pertama dilakukan pada 10 Desember 1942.
Nama "V-1"
Jurnalis bernama Hans Schwarz Van Berkl memberikan nama resmi "V-1" untuk proyek ini atas persetujuan Hitler.
Inggris dan Belgia menjadi lokasi serangan pertama dari rudal ini. Tak lama setelah rudal ini membombardir kedua wilayah tersebut, pasukan Soviet juga melakukan serangan besar-besaran terhadap pasukan Jerman di Polandia.
Terlepas dari teknologinya yang mahal dan rumit, senjata ini diproduksi oleh para pekerja budak.
Puluhan ribu warga sipil dari Eropa yang diduduki Nazi menjadi sasaran penyiksaan dan eksekusi ketika terjadi kesalahan dalam bekerja. Sebanyak 20.000 orang diperkirakan meninggal akibat pengembangan senjata ini.
Tak hanya meluncurkan V-1, Nazi Jerman juga membuat generasi kedua yang lebih baik lagi, yakni V-2. Senjata ini memiliki kekuatan dan daya ledak yang lebih besar dari era sebelumnya.
Secara khusus, perancang utama V2 adalah ilmuwan roket Wernher von Braun, yang akan merancang roket untuk militer Amerika Serikat.
Pada 1969, sebuah roket yang dirancang oleh von Braun membawa astronot Amerika ke Bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.