Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

V-1 "Bom Buzz", Rudal Pertama di Dunia yang Digunakan dalam Perang...

Kompas.com - 13/06/2019, 15:13 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Negara-negara di dunia melakukan upaya pengembangan senjata militer untuk menunjukkan kuasanya di medan pertempuran.

Pada masa Perang Dunia I, ketika meriam dan tank sudah berkembang, Nazi Jerman mulai berpikir untuk mengembangkan senjata yang lebih canggih ketika Perang Dunia II bergejolak.

Perusahaan persenjataan Nazi berambisi untuk meluncurkan benda yang bisa dikendalikan (terbang) menuju ke sasarannya.

Hal inilah yang mengilhami lahirnya senjata rudal (peluru kendali) yang bisa dipantau.

Senjata pertama yang dikenal dengan V-1 ini diluncurkan Nazi Jerman untuk membombardir permukiman di London, Inggris dan Antwerp, Belgia pada 13 Juni 1944.

Rudal pertama yang dikenal dengan Bom Buzz ini juga bersuara khas saat terbang menuju sasaran

Insinyur persenjatan Nazi Jerman mendesain agar senjata ini bisa terbang dengan bebas karena dilengkapi dengan sayap pada bagian kanan dan kiri rudalnya.

Angkatan Udara Jeman atau Luftwaffe sebagai pihak utama yang mengelola rudal ini.

Pengembangan

Pada 9 November 1939, Nazi Jerman mengajukan proposal untuk program pembuatan rudal dan diteruskan ke RLM (Kementerian Udara Jerman).

Rencananya, rudal ini digunakan untuk membawa muatan hingga 1.000 kilogram peledak.

Pemerintah bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta untuk merealisasikan program ini

Salah seorang insinyur bernama Gosslau mempresentasikan hasil mengenai proyek ini dengan menggunakan mesin jet tunggal.

Rencana ini akhirnya disetujui oleh RLM dan proyek ini dikelola oleh perusahaan Fieseler. Pemerintah Nazi juga memberikan prioritas tinggi terhadap senjata ini dan pengembangan dilakukan di Peenemunde, Jerman.

Badan dari senjata ini sebagian besar terbuat dari baja lembaran yang dilas dan sayap yang terbuat dari kayu lapis. Senjata ini memiliki berat 2.150 kilogram dengan panjangnya hingga 5,3 meter.

Untuk mesinnya, menggunakan jet pulse Argus As 014. Daya jelajah mencapai 250 kilometer dengan kecepatan maksimal 640 kilometer per jam.

Kelebihan lain dari rudal jenis ini adalah sulit dideteksi oleh radar pasukan musuh.

Pada 30 Agustus 1942, Fieseler telah menyelesaikan pesawat pertama, dan uji coba penerbangan pertama dilakukan pada 10 Desember 1942.

Nama "V-1" 

Jurnalis bernama Hans Schwarz Van Berkl memberikan nama resmi "V-1" untuk proyek ini atas persetujuan Hitler.

Inggris dan Belgia menjadi lokasi serangan pertama dari rudal ini. Tak lama setelah rudal ini membombardir kedua wilayah tersebut, pasukan Soviet juga melakukan serangan besar-besaran terhadap pasukan Jerman di Polandia.

Terlepas dari teknologinya yang mahal dan rumit, senjata ini diproduksi oleh para pekerja budak.

Puluhan ribu warga sipil dari Eropa yang diduduki Nazi menjadi sasaran penyiksaan dan eksekusi ketika terjadi kesalahan dalam bekerja. Sebanyak 20.000 orang diperkirakan meninggal akibat pengembangan senjata ini.

Tak hanya meluncurkan V-1, Nazi Jerman juga membuat generasi kedua yang lebih baik lagi, yakni V-2. Senjata ini memiliki kekuatan dan daya ledak yang lebih besar dari era sebelumnya.

Secara khusus, perancang utama V2 adalah ilmuwan roket Wernher von Braun, yang akan merancang roket untuk militer Amerika Serikat.

Pada 1969, sebuah roket yang dirancang oleh von Braun membawa astronot Amerika ke Bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com