KOMPAS.com - Martha Washington tidak hanya dikenang sebagai ibu negara pertama di Amerika Serikat.
Istri George Washington ini menetapkan banyak standar dan kebiasaan bagi perilaku serta perlakuan yang pantas terhadap istri presiden AS.
Sebagai informasi, istilah "first lady" di negara itu tidak digunakan secara umum sampai abad ke-19.
Martha menjadi contoh kekuatan selama Perang Revolusi dan sebagai ibu negara dari sebuah negara baru.
Martha Washington terlahir dengan nama Martha Dandridge di sebuah perkebunan New Kent County, Virginia, pada 2 Juni 1731.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Cixi, Permaisuri Kontroversial di China
Dia merupakan anak sulung dari 8 bersaudara. Dia dibesarkan oleh orangtua yang berasal dari keluarga kaya, John dan Frances Dandrige.
Dia belajar membaca dan menulis, sebuah hal yang tidak lazim bagi perempuan di Virginia kala itu.
Pada usia 18 tahun, dia menikah dengan seorang pemilik perkebunan yang kaya Daniel Parke Custis pada 1749. Keduanya dikaruniai empat anak, meski dua anaknya kemudian meninggal dunia.
Pada 1957, Custis meninggal dunia dan Martha menjadi pewaris dari tanah seluas 6.000 ha serta 300 budak.
Martha berjumpa George Washington pada 1758. Washington memiliki perkebunan Mount Vernon sekaligus komandan pasukan Virgina selama Perang Perancis dan Indian.
10 bulan setelah pertemuan, mereka manikah. Martha membawa seta dua anaknya pindah ke Mount Vernon.
Suami barunya itu juga mengambil peran aktif dalam kehidupan anak-anak tersebut. Namun tragedi menyelimuti mereka ketika salah satunya meninggal karena kejang pada usia 17 tahun.
Washington lebih banyak bepergian dalam urusan militer dan bisnis. Hal itu membuat Martha menghabiskan setiap musim dingin di perkemahan militer dengan Jenderal Washington selama Perang Revolusi Amerika.
Di sana, dia membuat kaus kaki untuk para prajurit dan mengumpulkan uang bagi persediaan lainnya.