Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Dalam Tong, Tunawisma Tewas Usai Kakinya Hancur Terjepit Truk Pengolah Sampah

Kompas.com - 27/04/2019, 22:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MAIDSTONE, KOMPAS.com - Seorang pria tunawisma di Inggris meninggal setelah tindakannya tidur dalam tong sampah, membuatnya mengalami luka parah di kedua kakinya.

Pria bernama Russell Lane itu, yang berusia 47 tahun, asal Rochester, Kent, tidak mengira tindakannya tidur di dalam tong sampah akan berakibat pada kematian.

Lane mengalami musibah pada Januari tahun lalu, saat dia secara tidak sengaja terlempar ke dalam truk pengolah sampah karena tidur di dalam tong sampah.

Kaki kiri Lane luka parah sehingga harus menjalani operasi. Dokter menyarankan agar dilakukan amputasi, namun pria tunawisma itu menolak, sehingga lukanya mengalami infeksi.

Nyawa Lane tidak terselamatkan setelah infeksi yang semakin parah memicu pendarahan dan serangan jantung. Lane meninggal satu bulan setelah insiden.

Baca juga: Tendang Wajah Perempuan Tunawisma di Kereta, Pria Ini Ditahan

Kasus ini baru muncul setahun kemudian, setelah dilakukannya pemeriksaan resmi pada Rabu (24/4/2019) lalu di Pengadilan Archbishop’s Palace, di Maidstone.

Dalam laporan yang dibacakan, Russell Lane mengalami cedera parah pada kedua kakinya akibat insiden itu.

Menurut pernyataan yang diberikan tiga petugas pengangkut sampah dari perusahaan pengolah limbah Veolia, yang bekerja pada hari kejadian, petugas telah mencoba memastikan bahwa tong sampah tersebut aman.

Salah satu petugas, Graham Bailey, mengatakan kepada pengadilan bahwa dia dan rekan kerja telah dilatih cara memastikan tidak ada orang maupun makhluk hidup lain di dalam tempat sampah yang akan dikosongkan.

"Saya telah memukul sisi tong sampah sekitar tiga empat kali dan tidak ada tanda-tanda gerakan."

"Saya mengangkat tong sampah itu sekitar satu inci dari tanah, mengangkat tutupnya dan melihat hanya ada karpet dan kardus di dalamnya," ujarnya, dikutip The Independent.

Namun saat mengosongkan tong sampah ke dalam truk, mereka baru menyadari ada orang di dalamnya.

Meski segera menekan tombol penghentian darurat, namun pria tunawisma itu sudah mengalami cedera parah pada kakinya.

Baca juga: Terjebak dalam Mobil yang Tertimbun Salju, Tunawisma Ini Selamat

Tuan Lane sempat dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi untuk menyelamatkan arteri di kaki kirinya.

Dokter Mohamed Mohamed, konsultan bedah yang menangani Lane di Rumah Sakit Medway Maritime, mengatakan bahwa kaki kiri pasien tidak dapat berfungsi seperti semula meski telah dilakukan operasi.

Beberapa hari pascaoperasi, luka di kaki pasien semakin parah dan mengalami infeksi, diketahui karena pasien merusak perban dan klip yang menahan lukanya.

Tuan Lane sempat menjalani operasi lanjutan untuk menangani luka yang terinfeksi dan bernanah, namun dokter mengatakan ada risiko kaki kirinya harus diamputasi di atas lutut.

Pasien menolak dan meminta dipindahkan ke rumah sakit lain untuk mendapat pemeriksaan dan pendapat kedua.

Namun langkah pemindahan disebut sulit untuk dilakukan karena kondisi pasien serta layanan yang tidak memungkinkan.

Baca juga: Arsitek London Rancang Tempat Tidur Khusus Tunawisma

Pada 17 Februari 2018, sekitar satu bulan setelah insiden, pasien mengalami pendarahan dan dikirim untuk operasi darurat, namun dalam prosesnya pasien mengalami serangan jantung dan dinyatakan meninggal dunia.

Penyebab kematian dipastikan adalah syok yang disebabkan pembuluh arteri yang terinfeksi dan pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com