Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunawisma Pahlawan dalam Serangan Melbourne Kini Diseret ke Pengadilan

Kompas.com - 18/11/2018, 20:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com - Seorang pria tunawisma yang beberapa lalu sempat dijuluki pahlawan karena menghalangi serangan teror di Melbourne, Australia, pada pekan lalu, kini harus menghadapi pengadilan.

Pasalnya, pria bernama Michael Rogers itu dituding melakukan pencurian.

Diwartakan CNN, Rogers menjadi viral ketika aksinya mendorong troli belanja untuk merintangi langkah pelaku penyerangan Hassan khalif Shire Ali, yang mengancam polisi dengan pisau.

Baca juga: Selamatkan Polisi dari Serangan Teror, Tunawisma Diganjar Rp 1 Miliar

Saat itu, Shire Ali baru saja menikam tiga orang. Sejak itu, pria tersebut mendapat dukungan dari laman GoFundMe untuk menggalang dana untuknya.

Namun, dia justru muncul di pengadilan karena tuduhan mencuri sepeda dari blok apartemen di Melbourne pada bulan ini.

Menurut laporan ABC, dia juga masuk ke sebuah kafe di pusat kota awal Oktober dan mengambil 500 dollar Australia atau Rp 5,3 juta.

Melansir The Australian, Rogers mendapat sanksi ketat dari pengadilan, termasuk agar menjauh dari kafe tersebut dan wajib lapor kepada polisi setiap hari.

Dia juga tidak akan memiliki akses terhadap dana yang telah dikumpulkan untuk dirinya, sekitar 145.000 dollar Australia atau Rp 1,5 miliar.

Setelah meninggalkan pengadilan, Rogers berjanji akan mengubah hidupnya, berhenti menggunakan narkoba, dan melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.

"Saya sedang bergejolak karena saya tahu orang-orang punya keyakinan pada saya," ucapnya.

Pengacara Rogers, Melinda Walker, mengatakan kliennya begitu tersentuh oleh kemurahan hati masyarakat, yang akhirnya membuat dia menyerahkan diri ke kantor polisi.

Baca juga: Aksi Donasi yang Viral Justru Bikin Tunawisma dan Pasangan Ini Terancam Bui

"Saya sudah mengenal pria ini selama 20 tahun. Dia tidak pernah menyerahkan diri ke polisi," tuturnya.

"Ini merupakan kesempatan unik dan luar biasa baginya untuk mendapat dukungan, mendapat rehabilitasi yang berarti," ujar Walker.

"Itulah yang diinginkan masyarakat ketika memberinya uang. mereka memberinya kesempatan untuk mengubah hidupnya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com