Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Pengemudi Go-Car Singapura Adu Mulut dengan Penumpang soal Tarif

Kompas.com - 31/03/2019, 14:04 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang pengendara Go-Car dari aplikasi Go-Jek di Singapura menjadi viral di media sosial setelah mengunggah videonya bertengkar dengan penumpang soal perbedaan tarif.

Melansir dari Straits Times, Minggu (31/3/2019), pengemudi bernama Aaron Heng meminta maaf pada Sabtu lalu, namun mengajukan laporan polisi sehubungan dengan insiden tersebut.

Sementara Go-Jek mengaku telah menyelesaikan penyelidikan internal dan masalah kedua belah pihak, tapi investigasi lainnya masih berlangsung.

Dalam video berdurasi 7 menit, pengemudi bernama Aaron Heng terlihat adu mulut dengan penumpang lansia tentang tarif perjalanan.

Baca juga: Ingin Lempar Telur ke Seorang Menteri, Pemuda Singapura Diinterogasi

Penumpang pria yang menelepon layanan konsumen Go-Jek menyebut tarif perjalanan pada aplikasi menunjukkan 14,10 dollar Singapura atau sekitar Rp 147.000.

Sementera, Heng berulangkali mengklaim aplikasinya menunjukkan tarif seharga 21,10 dollar Singapura atau Rp 220.000.

Video itu memperlihatkan Heng beberapa kali mengatakan kepada penumpang agar tidak membuang-buang waktu.

Dia juga berupaya menganggu upaya penumpang untuk berbicara dengan layanan konsumen Go-Jek melalui telepon.

"Saya tidak ingin berdebat dengan Anda, saya hanya ingin bilang kepada orang-orang...," kata penumpang.

Pembicaraannya belum selesai karena diputus oleh Heng yang mengeraskan volume suaranya.

"Kalau begitu jangan buang-buang waktu. Untuk 7 dollar Anda mau... Saya menyetir untuk mendapat intensif," ujar Heng.

Penumpang itu meminta Heng untuk menurunkannya dan seorang penumpang perempuan yang bersamanya.

Namun Heng tidak dapat membatalkan perjalanan karena akan memengaruhi hasil penerimaannya.

"Saya bukan seorang jutawan seperti Anda," katanya.

Baca juga: Pilot yang Terbangkan Pesawat Keluar Singapura Akan Dites Alkohol

Penumpang perempuan berusaha untuk menenangkan Heng dengan menepuk pundaknya.

"Saya tidak bilang Anda salah, saya mengatakan Go-Jek yang salah," kata penumpang pria tersebut.

Heng bukannya tenang tapi justru terus meninggikan suaranya. Di akhir video, penumpang akhirnya sepakat untuk membayar tarif 21 dollar Singapura.

Mereka mengatakan akan menyelesaikan masalah perbedaan tarif itu dengan Go-Jek.

Minta maaf

Pada Sabtu (30/3/2019), Heng mengunggah pernyataan di Facebook. Dia mengaku tidak membenci orang tua. Namun dia kesal dengan perbedaan harga dalam aplikasi.

"Tiba-tiba merasa jengkel," katanya ketika penumpang ingin turun.

Heng menurunkan penumpang ke jalan yang memungkinkan mereka untuk memesan mobil lainnya.

Dia merekam peristiwa pertengkaran tersebut untuk berjaga-jaga apabila dituduh melakukan penambahan tarif yang tidak wajar.

"Saya tidak bisa kehilangan pekerjaan ini. Saya berperilaku seperti itu karena dituduh membebankan tarif berlebihan kepada penumpang," katanya.

"Saya hanya mencoba untuk mencapai isentif karena tarifnya memang sudah rendah. Tekanannya sangat besar," lanjutnya.

Baca juga: Siksa PRT Asal Myanmar, Suami Istri Asal Singapura Dipenjara

Heng kemudian meminta maaf atas perilakunya yang dia klain tidak sopan dan tidak hormat.

Sekitar empat jam sebelum menulis permintaan maaf, Heng mengajukan laporan polisi tentang insiden tersebut.

Insiden tersebut terjadi selang dua bulan setelah adu mulut penumpang yang menuding pengemudi Go-Car lainnya telah menculiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com