Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura dan Selandia Baru Paling Aman bagi Wanita di Asia Pasifik, Indonesia Peringkat 13

Kompas.com - 06/03/2019, 11:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Singapura dan Selandia Baru menjadi dua negara paling aman bagi wanita di Asia Pasifik. Sementara Indonesia menempati peringkat 13 dari 14 negara yang disurvei.

Hasil tersebut berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga penasihat konsumen yang berbasis di Singapura, Value Champion.

Hasil survei yang dirilis Selasa (5/3/2019) di situs resmi mereka itu memeringkatkan 14 negara di kawasan Asia Pasifik berdasarkan hal keselamatan, kesehatan dan peluang bagi perempuan di negara-negara tersebut.

Lembaga itu menggunakan data yang bersumber dari sejumlah badan dunia, seperti WHO untuk mengukur tingkat kesehatan, Departemen Luar Negeri AS untuk tingkat keamanan, serta Bank Dunia dalam melihat tingkat kesempatan bagi perempuan.

Dalam hal keselamatan, survei tersebut mempertimbangkan perlindungan hukum dan kualitas hidup untuk perempuan yang disediakan masing-masing negara.

Baca juga: Hari Perempuan Sedunia, Koran Perancis Ini Tarik Biaya Lebih ke Pembaca Pria

Pemeringkatan kesehatan menggunakan akses medis dan kebebasan dalam memilih perencanaan keluarga bagi perempuan. Sementara hal kesempatan berkaitan dengan pendidikan dan pekerjaan bagi kaum hawa.

"Dengan munculnya gerakan #MeToo yang mendunia ditambah protes yang dipimpin perempuan terhadap isu kekerasan seksual, kenyataan tentang kualitas hidup sehari-hari bagi perempuan kini mulai muncul ke permukaan," ujar Anastassia Evlanova, analis penelitian yang bekerja untuk survei tersebut.

Negara yang menjadi obyek survei adalah Indonesia, Singapura, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina untuk wilayah Asia Tenggara.

Kemudian Jepang, Taiwan, China, Hong Kong, Korea Selatan, dan India, serta ditambah dengan Australia dan Selandia Baru.

Tabel peringkat 14 negara Asia Pasifik dalam hal keamanan bagi perempuan.VALUE CHAMPION Tabel peringkat 14 negara Asia Pasifik dalam hal keamanan bagi perempuan.

Dilansir SCMP, Singapura dan Selandia Baru sama-sama menempati peringkat pertama dalam survei, dengan Singapura unggul untuk segi keamanan, sementara Selandia Baru terbaik dalam hal kesempatan bagi perempuan.

Kemudian diikuti Australia, Jepang, dan Taiwan untuk peringkat lima teratas. Selanjutnya berturut-turut ditempati Hong Kong, Korsel, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan China untuk peringkat enam hingga 11.

Sementara, Filipina, Indonesia, dan India menempati tiga terbawah, terlepas dari adanya upaya pemerintah setempat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan.

Survei itu menempatkan Indonesia sebagai negara terendah untuk hal kesehatan perempuan, bahkan di bawah India.

Meski ada undang-undang yang tegas melarang tindak pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan bentuk-bentuk kekerasa lainnya, survei pemerintah pada 2016 menemukan sekitar 33 persen wanita usia 15-64 tahun di Indonesia mengalami kekerasan.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Cabup Ini Punya Cara Unik Temui Pemilih Perempuan

Namun India berada di peringkat terendah dalam hal keamanan dan kesempatan, dengan kasus pemerkosaan terhadap perempuan yang semakin tinggi, mencapai lebih dari 38.000 kasus pada 2016.

Hasil survei itu serupa dengan yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018, yang menempatkan India sebagai negara paling berbahaya bagi perempuan.

Negara terpadat kedua di dunia dengan 1,3 miliar penduduk itu memiliki risiko kekerasan seksual dan pelecehan terhadap perempuan, bahaya dari praktik kebudayaan, suku, dan tradisi, serta paling berisiko dalam kasus perdagangan manusia, termasuk kerja paksa, perbudakan seks maupun rumah tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com