Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Maret 1885, Kremasi Dilegalkan di Inggris

Kompas.com - 26/03/2019, 10:50 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Sepanjang sejarah peradaban, manusia mengenal banyak prosesi terkait kematian. Ada peradaban yang mengenal penguburan, ada juga yang melakukan kremasi atau membakar jenazah.

Tepat hari ini 134 tahun yang lalu, 26 Maret 1885, sistem kremasi untuk kali pertama dilegalkan di Inggris. Setelah bertahun-tahun mengalami kendala, akhirnya parlemen Inggris menyetujui prosesi ini.

Dilansir dari Financial Times, setelah legalitas hukum didapat, akhirnya jenazah Jeannette Pickersgill menjadi yang pertama dikremasi.

Jeanette Caroline Pickersgill berasal dari Regent's Park, London, dan dikenal sebagai orang pertama yang dikremasi secara legal di Inggris. Sebelumnya, Pickersgill memang memberikan surat wasiat bahwa dia ingin dikremasi setelah meninggal.

Kremasi itu terjadi di Woking, krematorium resmi pertama di Inggris Raya. Ketika akan dilakukan pembakaran, banyak anak yang berteriak-teriak karena untuk kali pertama melihat jasad dibakar.

Masyarakat percaya bahwa kremasi adalah salah satu cara dalam menghadapi pertumbuhan populasi yang semakin besar dan kendala lahan pemakaman.

Sejak saat itu, banyak orang Inggris yang menggunakan sistem kremasi kepada keluarganya yang meninggal. Bahkan, kremasi sekarang adalah jenis pemakaman paling populer.

Baca juga: Di Balik Kemewahan Pemakaman Bos Mafia New York yang Tewas Ditembak

Perjalanan kremasi

Walaupun manusia telah menggunakan sistem kremasi selama ribuan tahun, kedatangan agama Kristen dan pengaruh gereja menghentikan tradisi ini.

Gereja di Inggris juga menerapkan sistem yang sama dan menolak sistem kremasi karena acap kali dipandang sebagai prosesi penyembahan berhala dan praktik pagan.

Pada awal abad ke-19 muncul wacana untuk melakukan kremasi di kota-kota Inggris. Alasannya, pemakaman memakan biaya yang tinggi. Selain itu, populasi yang meningkat menjadikan pemakaman penuh sesak.

Pada 1874, lembaga kremasi akhirnya dibentuk di London oleh Sir Henry Thompson, ahli bedah untuk Ratu Victoria. Dia merupakan orang yang mengampanyekan agar kremasi mendapat izin di Inggris.

Pada 1878, Lembaga Kremasi membangun krematorium pertama di atas sebidang tanah yang telah dibeli di dekat Woking. Setahun setelah itu, mereka melakukan kremasi pertama pada tubuh kuda dan berhasil.

Prosesi itu mendapatkan keluhan dari penduduk. Selain itu, otoritas setempat juga melarangnya dengan alasan bahwa kremasi bisa menghancurkan tubuh yang merupakan bukti pembunuhan (apabila terjadi pembunuhan). Prosesi itu akhirnya berhenti sementara.

Dapat legalitas

Pada 1884, seorang bernama William Price membakar tubuh seorang anak berusia lima hari di atas tumpukan kayu duka di belakang rumahnya. Ia mencoba melakukan kremasi sendiri terhadap anaknya tersebut.

Percobaan itu menjadikannya diseret ke meja hijau dan diadili karena perbuatannya. Dalam persidangan, Price membela diri dan mengatakan bahwa kremasi harus dibuat sah selama tidak menimbulkan gangguan bagi orang lain.

Akhirnya, pada 1885 parlemen memberikan legalitas terhadap sistem kremasi di Inggris. Percobaan pertama dilakukan pada Jeannette Pickersgill.

Pada 1902, kremasi mendapatkan hukum yang lebih luas di kota-kota Inggris. Krematorium juga ada di Manchester, Glasgow, Liverpool, Hull, dan Golders Green.

Pada 1917, Puteri Louise, Duchess of Connaught, menjadi anggota pertama dari keluarga kerajaan yang dikremasi. Pada periode antarperang, mantan Perdana Menteri Ramsay MacDonald dan Neville Chamberlain yang memilih untuk dikremasi, menunjukkan bahwa praktik itu semakin diterima.

Akhirnya pada 1930 peraturan baru soal kremasi dikeluarkan dan masih berlaku sampai sekarang. Kremasi menjadi lebih populer pada 1950-an dan 1960-an serta perubahan besar terjadi pada 1968.

Hingga 2008, 72 persen jenazah dikremasi di Inggris dengan ritual perpisahan dengan orang-orang terkasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com