Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2019, 14:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirimkan enam pesawat pembom berkemampuan nuklir di Benua Eropa.

CNN memberitakan Kamis (21/3/2019), langkah itu dianggap sebagai pesan kuat kepada Rusia yang baru saja memperingati lima tahun pendudukan militer di Crimea.

Baca juga: Pesawat Pengebom B-52 AS Terbang di Laut China Selatan 2 Kali dalam 10 Hari Terakhir

Satuan tugas pesawat pengebom B-52 Stratofortress, kru operator, maupun peralatan pendukung dari Wing Pengebom Kedua tiba di Fairford Inggris dari Barksdale pekan lalu.

AU menyatakan, beberapa unit pesawat yang diperkenalkan pada Februari 1955 silam itu sudah berpartisipasi dalam misi yang dilaksanakan di seluruh Eropa.

Senin misalnya (18/3/2019). Empat unit B-52 telah terbang hingga Laut Norwegia, Laut Baltik/Estonia, serta Laut Mediterania/Yunani.

Selain itu, B-52 dari Pangkalan Andersen, Guam, bersama AU Inggris (RAF) menggelar simulasi teater di Indo-Pasifik dan Eropa.

"Pesawat pembom itu juga terbang ke utara ke daerah sebelah timur Semenanjung Kamchatka dekat Rusia," demikian penjelasan AU AS.

AU AS menjelaskan, latihan di Indo-Pasifik dan Eropa menunjukkan komitmen Washington kepada sekutu maupun mitra menyikapi unjuk militer yang tengah terjadi.

Dengan berat hingga 83.000 kg, B-52 merupakan pesawat pembom jarak jauh dan antar-benua yang saat itu didesain untuk mengincar Uni Soviet.

Varian baru B-52 kemudian memasuki tugas pada 1962, dengan pesawat sepanjang 49 meter itu menjadi ikon selama pagelaran Perang Dingin.

Pesawat tersebut menjalani serangkaian pembaruan selepas Perang Dingin, diperlengkapi rudal pandu presisi, sensor berteknologi tinggi.

Berdasarkan dokumen yang dipunyai oleh militer Negeri "Paman Sam", setiap unit B-52 bisa membawa 31.000 kg bom, ranjau, hingga rudal.

Hubugan AS dan Moskwa menjadi renggang setelah militer Negeri "Beruang Merah" menawan tiga kapal perang Ukraina di Terus Kerch pada November 2018.

Aksi disertai penahanan pelaut kapal perang itu membuat Presiden AS Donald Trump membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat KTT G-20di Argentina.

Pekan ini, dua jenderal Rusia mengatakan Kremlin berencana untuk mengirim pesawat pengebom dan rudal jarak menengah di semenanjung sebelum komentarnya diralat.

Baca juga: AS dan Kanada Kerahkan Jet Tempur untuk Kawal Pesawat Pembom Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com