WELLINGTON, KOMPAS.com - Kantor PM Selandia Baru membenarkan telah menerima salinan "manifesto" dari teroris penembak masjid hanya 10 menit sebelum pria itu beraksi.
Selain kantor perdana menteri, manifesto itu juga dikirim ke 70 alamat lainnya. Sebagian besar penerima adalah media baik domestik maupun internasional.
Juru bicara PM Jacinda Ardern mengatakan, manifesto itu ditulis dengan cara seakan-akan semua yang ada di dalamnya sudah terjadi.
Baca juga: Serangan Teror Bikin Umat Muslim Selandia Baru Cemas Hadapi Hari Esok
"Manifesto itu berisi alasan dia melakukan aksinya. Dia memang tidak secara langsung mengatakan niatnya dalam manifesto itu," kata sang juru bicara, seperti dikutip harian The New Zealand Herald, Sabtu (16/3/2019).
Juru bicara itu menambahkan, manifesto itu dialamatkan sang teroris ke alamat surat elektronik generik PM Ardern.
Di alamat generik itu seluruh surat yang masuk dikelola para staf kantor perdana menteri dan tidak langsung dibaca Ardern.
Staf di kantor perdana menteri yang membuka surat itu mengikuti prosedur standar dan menyerahkannya kepada bagian keamanan parlemen.
Baru setelah itu, bagian keamanan parlemen menyerahkannya kepada kepolisian.
Kantor perdana menteri menegaskan tidak akan merilis isi manifesto tersebut kepada publik.
Baca juga: Mengapa Selandia Baru Menjadi Target Serangan Teror?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.