Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Pramugari yang Punya Peran Penting dalam Sejarah Penerbangan Dunia

Kompas.com - 23/01/2019, 09:27 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjadi seorang pramugari atau pramugara bukan tugas mudah. Seorang calon pramugari harus menjalani pelatihan terlebih dulu dari perusahaan maskapai tertentu sebelum ikut terbang bersama penumpang.

Pramugari punya tanggung jawab yang berat untuk membimbing setiap penumpang yang ada di atas pesawat, ditambah apabila pesawat mengalami kendala tertentu.

Mereka  harus menunjukkan kecekatan dan keterampilan saat bekerja dalam kabin pesawat.

Berikut sepuluh pramugari yang mempunyai peran dalam sejarah:

1. Heinrich Kubis

 Heinrich Kubisthesocietypages.org Heinrich Kubis
Heinrich Kubis merupakan pramugara pertama di dunia. Walaupun dulunya belum terdapat perekrutan pramugara secara resmi, Kubis telah melayani penumpang penerbangan di Jerman.

Ketika itu, Kubis melayani penerbangan Zeppelin yang merupakan balon udara besar yang mempunyai mesin dan kemudi.

Ketika terjadi masalah, Kubis membantu penumpang untuk keluar jendela mencari tempat yang aman.

Baca juga: Sejarah Pramugari, Awalnya Dilakoni Pria hingga Aturan Tak Nikah

2. Ellen Church

Ellen Church dan Virginia Schroeder pada 14 Mei 1940Time Ellen Church dan Virginia Schroeder pada 14 Mei 1940

Church tercatat sebagai pramugari wanita pertama dunia yang memulai karirnya pada 1930. Awalnya, dia mendaftar sebagai pilot, tapi pihak maskapai tak menyetujuinya.

Ketika itu, maskapai tak tertarik untuk mempekerjakan perempuan sebagai pilot. Church memberikan argumentasinya kepada pihak maskapai bahwa perempuan bisa menangani kerja bagasi dan bahkan membagikan makan siang dan membantu penumpang.

Berkat argumentasi itu, dia bisa bekerja di pesawat dan membantu untuk melayani para penumpang yang melakukan penerbangan.

Gagasan ini terbukti berhasil dengan sangat baik dan tak lama kemudian maskapai mulai mempekerjakan perempuan untuk bekerja sebagai pramugari.

3. Edith Lauterbach

Edith LauterbachLos Angeles Times Edith Lauterbach

Edith Lauterbach bekerja sebagai pramugari pada 1944. Dia merupakan salah satu pionir yang memulai perjuangan untuk hak perempuan di dunia penerbangan.

Bersama dengan tiga perempuan lain, ia mendirikan Airline Stewardesses Association (ALSA) atau Asosiasi Pramugari Maskapai Penerbangan. Organisasi ini merupakan serikat pekerja utama industri penerbangan untuk pekerja layanan penerbangan.

Berkat usahanya, aturan kerja diubah agar tak diskriminatif terhadap perempuan dan gaji pramugari naik setiap tahunnya.

4. Ruth Carol Taylor

Ruth Carol Taylorconfessionsofatrolleydolly Ruth Carol Taylor

Dia merupakan seorang pramugari keturunan Afro-Amerika yang bekerja di Amerika Serikat. Karier Taylor dimulai pada 1957 ketika mencoba melamar pada Trans World Airline.

Taylor ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa ras tak memengaruhi seseorang untuk bekerja sebagai pramugari di AS. Awalnya, dia ditolak karena diskriminasi ras.

Berkat usahanya, dia diterima di Mohawk Airlines. Taylor menghabiskan sebagian besar karier dan hidupnya sebagai aktivis untuk minoritas dan hak perempuan.

Baca juga: Mengintip Pelatihan Pramugari Lion Air Group di Lion City

5. Momi Gul Durrani

Momi Gul Durraniaviationvoice Momi Gul Durrani

Momi Gul Durrani adalah salah satu pramugari Pakistan International Airlines pada 1950-an dan 1960-an. Dia memiliki wajah cocok dengan kamera, karena itu wajahnya sering menjadi iklan pada maskapai Pakistan tersebut.

Banyak sumber yang mengatakan, jika dia tersenyum, maka orang yang melihat senyumnya akan ikut tersenyum.

Ketika sedang bertugas di pesawat Boeing 720B, Durrani meninggal bersama 114 orang di dalamnya. Pesawat ini terjatuh di dekat Bandara Kairo, Mesir.

6. Neerja Bhanot

Neerja BhanotIndia Today Neerja Bhanot

Neerja Bhanot merupakan pramugari senior di Pan Am Airlines. Pada 5 September 1986, Bhanot meninggal dalam usia 23 tahun dalam pembajakan pesawat.

Bhanot gugur sebagai pahlawan. Sebagai awak kabin senior, ia mengambil alih pesawat dan penumpangnya, melindungi mereka dari para teroris yang menaiki Pan Am Penerbangan 73 yang terbang dari Mumbai ke New York.

Setelah 17 jam, teroris melepaskan tembakan dan meledakkan bahan peledak. Bhanot membuka pintu dan membantu para penumpang melarikan diri, dan bukan berlari menyelamatkan diri.

Dia tewas melindungi tiga anak dari lesakan peluru.

Salah satu penumpang, yang saat itu berusia 7 tahun dan sekarang menjadi kapten salah satu maskapai penerbangan, menyebut Bhanot adalah inspirasinya dan ia berutang hidup padanya.

7. Ulrike Patzelt

Ulrike Patzeltaviationvoice Ulrike Patzelt

Ulrike Patzelt, atau Uli Derickson (setelah menikah), adalah pramugari Jerman-Amerika yang dikenal karena keberaniannya melindungi 152 penumpang dan awak selama pembajakan TWA Flight 847 yang terjadi pada tahun 1985.

Dengan sikapnya yang tenang dan kemampuan berbahasa Jerman, ia bernegosiasi dengan para teroris asal Lebanon. Dia melindungi penumpang di dalam pesawat.

Setelah berbagai negosiasi, para pembajak membebaskan penumpang setelah 15 hari.

Setiap penumpang dalam penerbangan itu berterima kasih atas tindakan berani Patzelt.

8. Barbara Jane Harrison

Barbara Jane Harrisonaviationvoice Barbara Jane Harrison

Pada 1968, Barbara Jane Harrison menyerahkan hidupnya untuk menyelamatkan penumpang Boeing 707-465 milik Intercontinental untuk British Overseas Airways Corporation.

Pesawat lepas landas, tetapi dalam 20 detik salah satu mesin jet terbakar. Tiga menit kemudian, pesawat mendarat dan awak kabin memulai prosedur evakuasi.

Barbara adalah salah satu pramugari pemberani. Alih-alih melompat ke tempat yang aman, ia kembali ke api untuk menyelamatkan seorang lelaki difabel.

Dia meninggal akibat kebakaran itu. Namun, karena keberaniannya Ratu Elizabeth II menghadiahkannya George Cross, penghargaan tertinggi Inggris untuk keberanian sipil.

9. Vesna Vulovic

Vesna Vulovicaviationvoice Vesna Vulovic

Vesna Vulovic adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat DC-9 yang menimpa maskapai Yugoslavia.

Saat itu, Yugoslavia dilanda perang saudara, dan kelompok fasis menanam bom di pesawat yang Vulovic naiki.

Saat terbang melintasi kota Srbska-Kamenice, bom itu meledak. Pesawat D-9 hancur berkeping-keping dan jatuh ke lereng gunung. Semua 28 penumpang meninggal hari itu, tetapi secara ajaib, Vulovic selamat.

Dia dianggap sebagai salah satu orang paling beruntung yang masih hidup, meskipun mengalami kecelakaan yang mengerikan.

Setelah kesehatannya pulih, dia terus bekerja untuk maskapai penerbangan, bangga menjadi bagian dari awak kabin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com