Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pramugari, Awalnya Dilakoni Pria hingga Aturan Tak Nikah

Kompas.com - 22/01/2019, 18:25 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Pada tahun 1945, pramugari mendirikan Perhimpunan Pramugari Penerbangan saat ini, yang awalnya dikenal Asosiasi Pramugari Maskapai Penerbangan (Airline Stewardess Association)

Seiring berjalannya waktu, pihak maskapai mulai mengubah sistem umur seorang pramugari. Biasanya yang berusia 32 tahun harus beristirahat, ditingkatkan menjadi 35 tahun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Komentar Sepak Bola Disiarkan Perdana

Pada 1957, otoritas tertinggi penerbangan mencabut peraturan larangan menikah. tetapi maskapai penerbangan lainnya terus mensyaratkan pramugari harus perempuan lajang.

Seragam pun juga berinovasi mengikuti perkembangan zaman, budaya dan kondisi negara yang bersangkutan. Selain itu, juga diadakan kontes kecantikan antar-pramugari di berbagai belahan dunia.

Bahkan Indonesia ketika itu juga tercatat mewakilkan pramugarinya ke kontes internasional tersebut. Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 20 Oktober 1969, maskapai Garuda Indonesia mewakilkan pramugarinya pada lomba pramugari sedunia di Australia.

Ketika itu, diikuti oleh sekitar 47 maskapai penerbangan dari berbagai belahan dunia. Kontes ini dilakukan setiap tahunnya untuk menghargai profesi Pramugari di berbagai negara.

Era 1989 hingga sekarang

Sejak 1990-an dan kini jika seorang ingin menjadi pramugari hanya membutuhkan gelar sekolah menengah atas saja.

Setelah saat itu, grade pendaftaran pramugari diturunkan. Namun, profesi ini menjadi dambaan banyak perempuan dunia karena bisa melakukan perjalanan gratis ke berbagai negara.

Selain pramugari, profesi pramugara juga masih banyak dilakoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com