Evdokia Uralova berasal dari Rusia. Dia merupakan Pelapor Komisi tentang Status Perempuan kepada Komisi Hak Asasi Manusia pada tahun 1947. Dia dengan kuat memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan.
Berkat dia, Pasal 23 menyatakan bahwa "Setiap orang, tanpa diskriminasi apa pun, memiliki hak untuk mendapatkan upah yang setara untuk pekerjaan yang setara."
Bersama dengan Fryderyka Kalinowska dari Polandia dan Elizavieta Popova dari Republik Sosialis Uni Soviet, ia juga menekankan hak-hak orang di Wilayah Non-Pemerintahan Sendiri.
8. Lakshmi Menon
Lakshmi Menon, merupakan delegasi India untuk Komite Ketiga Majelis Umum pada tahun 1948.
Dirinya berpendapat dengan tegas untuk pengulangan non-diskriminasi berdasarkan jenis kelamin di seluruh Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia serta untuk menyebutkan "persamaan hak antara pria dan wanita" dalam pembukaan.
Dia juga seorang advokat vokal dari "universalitas" hak asasi manusia, sangat menentang konsep "relativisme kolonial" yang berusaha untuk menolak hak asasi manusia untuk orang-orang di negara-negara di bawah pemerintahan kolonial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.