Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2018, 12:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,ABC

MELBOURNE, KOMPAS.com - Ribuan pelajar di Australia menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut diakhirinya kelambanan politik dalam mengatasi perubahan iklim.

Mereka bahkan menolak seruan Perdana Menteri Ausrtalia Scott Morrison agar tetap masuk sekolah pada Jumat (30/11/2018)..

Melansir ABC News, demonstrasi berlangsung di berbagai kota termasuk Melbourne, Sydney, Brisbane, Perth, Coffs Harbour, Bendigo, dan kota-kota lainnya.

Para remaja itu berupaya untuk menekan pemerintahan Morrison jelang pemilu federal.

Baca juga: Sapi Australia Terlalu Raksasa untuk Dipotong, Ini Penjelasan Ahli

"Para politisi tidak mendengarkan saat kami mencoba menyakan dengan baik apa yang kami inginkan dan apa yang kami butuhkan," kata seorang siswa dari Castlemaine, Harriet O'Shea Carre (14).

"Jadi sekarang kami berusaha keras dan membolos," ucapnya.

Aksi tersebut terinspirasi oleh seorang murid berusia 15 tahun asal Swedia, Greta Thunberg, yang berjanji untuk berdemo di luar parlemen di Stockholm sampai negara memenuhi komitmennya di Perjanjian Paris.

Carre bersama Milou Albrecht (14) tertarik dengan aksi Thunberg, kemudian dengan sekelompok remaja yang peduli iklim lainnya melakukan perjalanan ke kota terdekat di Bendigo.

Mereka menggelar protes di luar kantor senator National, Bridget McKenzie. Selanjutnya, aksi berkembang memicu protes pada hari ini di seluruh negara.

"Kami harus mengorbankan pendidikan kami, yang merupakan sesuatu yang sangat kami hargai, jadi kami menunjukkan kepada mereka bahwa pada saat ini, lebih penting daripada pendidikan kami," tutur Carre.

"Kami akan terus mendorong dan terus mencoba karena kami mencintai alam dunia," imbuhnya.

Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun, Ruby Walker, mengatur jalannya protes di kota Inverell, setelah rencana tersebut di Facebook.

Dia juga terinspirasi oleh aktivisme murid SMA di Amerika Serikat dalam mengkritik kekerasan senjata.

"Saya pikir media sosial bagian besar dari itu," katanya, kepada BBC.

"Saya merasa seperti Australia memalukan ketika menyangkut perubahan iklim," ucapnya.

Baca juga: Setiap Tahun, 9 Wisatawan Meninggal di Wilayah Pantai Australia

Meski demikian, aksi mereka tidak mengesankan PM Morrison.

"Kami tidak mendukung gagasan anak-anak tidak pergi ke sekolah untuk berpartisipasi dalam hal-hal yang dapat ditangani di luar sekolah," ucapnya.

"Kami tidak mendukung sekolah yang berubah menjadi parlemen. Apa yang kami inginkan adalah lebih banyak belajar di sekolah dan kurangi aktivisme di sekolah," tutur Morrison.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com